- medan
Tangki Penampungan Limbah Pabrik Kelapa Sawit PT.HPP Meledak, 4 Pekerja Tewas
Labuhanbatu, tvOnenews.com - Tangki penampungan Limbah pengolahan Kelapa Sawit milik PT. HPP ( Hijau Pryan Perdana) yang berada di Desa Sei Rakyat, Kecamatan Panai Tengah , Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara, meledak pada Sabtu petang (6/5/2023) sekitar pukul 17.30 wib.
Akibat kejadian tersebut dikabarkan 4 orang pekerja tewas ditempat kejadian karena terlempar hingga beberapa meter dan membentur dinding pabrik, keempat korban yang tewas sempat di bawa ke klinik Surya Husada simpang Ajamu.
Adapun korban yang meninggal dunia yakni 1.Rizal (laki- laki, 47 tahun), Islam, Karyawan. PT. CB Polaindo,, alamat Jln. Marelan 5 Medan Marelan.
2. Hardiansyah (Laki- Laki, 24 tahun) , Islam, Karyawan. PT. CB Polaindo, DS. keriahen Tani Kec. Pancur Batu Kab. Deli Serdang.
3. Marihot Silaen Laki- laki, 38 tahun, Kristen, Karyawan PT. CB Polaindo, jln. Ampera DS. Perbaungan Kec. Bilah Hulu, Kab. Lab. batu dan ke 4. Alex Manik, Laki- laki, 27 tahun, Kristen, Karyawan PT. CB Polaindo, Dsn. Batu 8 DS. Selat Besar Kec. Bilah Hilir, Kab. Lab. batu.
Mendapat Laporan adanya ledakkan tangki milik PT.HPP dan ada korban, personil Polsek Panai Tengah, langsung mengecek dan turun ke lokasi untuk penyelidikan dan olah TKP.
Terkait peristiwa tersebut, Kapolsek Panai Tengah yakni Iptu. Hasiholan Naibaho, membenarkan adanya ledakan tangki PT.HPP terjadi pada hari sabtu sore. dari ada 4 meninggal dunia di yang diduga kecelakaan kerja.
"Pada hari Sabtu tanggal 6 Mei 2023, sekitar jam 17.30 wib, pihaknya menerima informasi, dari masyarakat adanya 4 .orang korban meninggal dunia di PKS PT. HPP dan korban tersebut dibawa ke Klinik Surya Husada di simpang Ajamu kecamatan Panai hulu".
"Untuk memastikan hal itu kami dari Polsek Panai Tengah mengecek kebenaran kejadian ternyata benar, dari hasil penyelidikan dari keterangan saksi saksi di mana ke empat korban ini adalah anggota kerja dari PT. CB Polaindo, yang untuk berkerja di PKS HPP dimana proyek ini akan finishing sehingga manager PT. CB .Palindo yang rekanan PT. HPP, memerintahkan anggotanya untuk finishing seluruh tangki sesuai perintah manager ke empat pekerja mengerjakan tersebut ketika di ATT 1 ( tangki 1) dan ATT 2 pekerja tersebut ada yang mengecat dan ada juga yang meLas di ventilasi udara pada atap tangki, ketika itu terjadilah ledakan tangki tersebut sehingga korban terlempar hingga jauh, dari kejadian tersebut para korban meninggal dunia, korban ada empat orang."
Sambung Kapolsek, status PT. CB Polaindo di PT.HPH ini adalah rekanan Kontrak kerja pembangunan PKS,
" Ini masih dalam penyelidikan apakah ledakan tangki tersebut dari adanya percikan api Las , namun akan tetapi adanya dugaan kelalaian didalam pekerjaan tersebut".
Untuk penyelidikan selanjutnya kepada pihak perusahaan, Kapolsek mengatakan, "kita lakukan pemeriksaan terkait dengan SOP dari pada pendirian PKS maupun pekerjaan PKS apakah SOP nya, terangnya lagi.
Untuk saat ini pihak PT dilakukan dalam pemeriksaan dan hasilnya akan dijelaskan melalui humas polres, untuk dilokasi polisi sudah mengamankan barang bukti seperti Cat, kabel, alat Las, dan pakaian pakaian korban, pihaknya masih melakukan penyelidikan, pungkas Kapolsek Panai Tengah Iptu. Hasoloan Naibaho. (esa/fhr)