- Tim TvOne/ Puji
Pendiri NII Crisis Centre: Mustofa, Pelaku Penembakan Kantor MUI Jakarta Terindikasi Terpapar NII
Bandar Lampung, tvOnenews.com - Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) NII Crisis Center, Ken Setiawan menyampaikan dugaan bahwa pelaku penembakan kantor MUI adalah pendukung NII AQ Hasan Baraja atau dikenal dengan kelompok Khilafatul Muslimin.
Abdul Qadir Hasan Baraja merupakan tokoh NII yang berafiliasi dengan kelompok terorisme. Dirinya juga tercatat dua kali masuk bui lantaran terlibat dalam aksi terorisme di Indonesia, diantaranya adalah pelaku bom Borobudur.
Kini AQ Baraja membuat kelompok baru namanya Khilafatul Muslimin dan menunjuk dirinya sebagai Khalifah atau wakil Allah pemimpin umat Islam sedunia.
"Indikasi terpapar NII ada, tapi dulu kayaknya. Karena yang mengaku Nabi itu rata-rata dari kelompok NII. Pelaku juga dulu pernah ditahan Polda Lampung terkait perusakan kantor DPRD Lampung," kata Ken Setiawan, saat dihubungi tvOnenews.com, Rabu (3/5/2023).
Ken menjelaskan bahwa korban NII ini kerap dibayang-bayangi rasa kekecewaan hingga akhirnya banyak yang mengalami depresi. "Korban NII yang akhirnya depresi itu banyak, sehingga hidupnya di bayang-bayangin kekecewaan," jelasnya.
Ken mengungkapkan, aksi nekad pelaku dengan melakukan penembakan di Kantor MUI Jakarta tersebut sebagai bentuk depresi dan rasa kekecewaaan. Sebab, pelaku beberapa kali berusaha untuk menemui Ketua MUI dan selalu gagal.
"Bisa jadi, karena tokoh NII yg jadi pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Baraka kan ditahan di Polda Metro dan MUI juga memojokoan Khilafatul Muslimin," ungkapnya.
Menurut Ken, saat ini Abdul Qadir Hasan Baraja ditahan di Polda Metro Jaya setelah ditetapkan tersangka kasus kegaduhan setelah viral konvoi kelompok Khilafatul Muslimin.
Kebetulan MUI pada saat itu juga cukup keras mengkritik Khilafatul Muslimin, sehingga sasaran pelaku adalah ingin meminta keadilan kepada Kapolda Metro Jaya dan MUI terhadap pimpinan Khilafatul Muslimin yang dianggap mereka sebagai pihak yang terdzolimi, berharap AQ Hasan Baraja bisa dibebaskan.
Hampir semua anggota Khilafatul Muslimin itu menganggap telah terjadi kriminalisasi terhadap AQ Hasan Baraja dan menganggap terdzolimi oleh Polda Metro Jaya dan MUI.
Diketahui bahwa pelaku penyerangan kantor MUI juga mengaku sebagai nabi, ini juga sesuai dengan doktrin NII yang menganggap bahwa kenabian belum ditutup oleh Nabi Muhammad SAW
Dalam doktrin NII, Nabi itu seperti seorang lurah, orangnya boleh meninggal tapi jabatan akan terus berlanjut sampai kiamat, makanya para pengikut kelompok NII dan pecahan baru NII juga mengaku sebagai nabi baru. Ujar Ken.
Orang orang yang sudah bergabung ke NII sangat berpotensi menjadi pelaku teroris, seperti sebelumnya ada wanita yang ditangkap aparat juga membawa senjata yang menerobos Istana.
Jadi orang yang sudah bergabung ke NII itu dibilang waras tapi kejiwaannya sakit, dibilang sakit jiwa tapi kelihatan waras.
Diharapkan pemerintah dan aparat menindaklanjuti hasil temuan MUI dan Kemenag tentang NII dengan mengusut tuntas ajaran sesat dan menyesatkan NII serta pecahannya termasuk Pesantren Al Zaytun yang viral dengan mazhab baru Bung Karno dan Khilafatul Muslimin.
"Sampai kini ajarannya ternyata masih berkembang di masyarakat," tutup Ken. (puj/lno)