- tim tvone - Beni Roska
Tambang Emas Ilegal Masih Marak di Kabupaten Solok Selatan, Diduga Petugas Berseragam Terlibat Membekingi
Solok Selatan, tvOnenews.com - Maraknya tambang emas ileggal mengunakan alat berat jenis Excavator masih beroperasi di Kabupaten Solok Selatan. Bahkan tak tanggung-tangung diperkirakan sekitar 50 unit alat berat di daerah tersebut masih melakukan pertambangan tampa izin (PETI).
Maka dari itu, Kabupaten Solok Selatan menyita perhatian Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Hal ini tak lain karena aktivitas pertambangan emas ileggal tak henti- hentinya hingga saat ini.
Bahkan, tak ada pernah kata jerah setiap razia penertipan dilakukan oleh kepolisian Polda Sumbar terhadap mafia tambang ileggal di Kabupaten Solok Selatan selalu bocor. Kuat dugaan tambang emas Ileggal di lindungi oknum TNI - Polri terlibat dalam Mengelola mafia tambang emas ileggal di Kabupaten tersebut.
Di bulan Oktober 2022 Anggota DPR RI dari partai Gerindra Andre Rosiade meminta Polda Sumbar menutup aktivitas pertambangan emas ileggal di Kabupaten Solok dan Solok Selatan.
Kemudian, dengan cepat Kapolda Sumbar Irjen pol Suharyono memerintahkan jajaran untuk menutup dan menangkap pelaku tambang ileggal. Baru operasi berkisar 2 bulan lamanya aktivitas tambang ilegal kembali di buka hingga saat ini.
Ada beberapa titik tambang Emas Ileggal yang beroperasi di kabupaten Solok Selatan hingga Saat ini. Bahkan dari pantauan tvOnenews, terlihat di atas benndungan Batu Bakawik Sungai Batanghari.
Di mana merupakan perbatasan Kabupaten Dharmasraya dan Solok Selatan berkisar 40-50 Unit Alatbrat Tambang Emas Ileggal beroperasi di wilayah tersebut hingga hari ini.
Kemudian untuk diketahui, tim tvOnenews pada Rabu (12/4/2023) sore mencoba mengkonfirmasi ke Kapolres Solok Selatan AKBP Arif Mukti melalui aplikasi WhatsApp. Namun belum ada tanggapan hingga saat berita ini diturunkan.
Kemudian, menurut Anwar nama samaran (41) mengatakan pada 12 April 2023 aktivitas Tambang Emas Ileggal ini bukan kasus baru di wilayah Solok Selatan.
"Bahkan, kasus ini sudah mendarah daging kalau ada kordinasi di bayar Alatbrat aman kerjanya namun ketika ada Alatbrat Mencuri- Curi kerja Tampa ada Kordinasi Pasti di tangkap," ungkapnya.
Bukan itu saja mafia tambang emas ileggal seperti kebal hukum di wilayah Solok Selatan ini. Bayangkan saja, ia katakan, sehabis polisi melakukan razia aktivitas tambang emas kembali beroperasi seperti semula.
Selain kerusakan alam aktivitas tambang ileggal menggunakan alat berat jenis excavator pun merusak aliran sungai Batang Hari hingga sampai ke Kabupaten Dharmasraya. Bahkan jeni airnya pun menjadi warna cokelat dan keruh membuat masyarakat daerah Kabupaten Dharmasraya resah.
Menurut Masyarakat Kabupaten Dharmasraya, Rosnita (48) sangat berharap ke penegak hukum wilayah Kabupaten Solok Selatan segera tutup tambang Ileggal di wilayah sungai Batang Hari.
"Hal ini karena wilayah Kabupaten Solok Selatan yang dapat enaknya kami warga Dharmasraya di alirin Sungai Batang hari ini mendapat Musibah Air keruh dan sangat kotor, kalau sudah mulai hujan banjir melanda kawasan di kawasan aliran sungai Batanghari di wilayah Kabupaten Dharmasraya," katanya.
Bukan itu saja, dampak buruk untuk peternak ikan kerambah di aliran Sungai Batang Hari di wilayah Dharmasraya menjadi mimpi buruk. Sebab ikan di dalam kerambah bisa mati akibat pencemaran sungai dan lumpur yang mengeruh dan kental.
"Maka dari itu masyarakat Dharmasraya berharap tambang di atas bendungan perbatasan Solok Selatan dan Dharmasraya segera di tutup dan di tindak tegas oleh pihak kepolisian baik Polda maupun polres Solok Selatan," kata Rosnita. (bra/aag)