news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Masjid Ghaudiyah Tahun 1887 Jejak Muslim India Syiarkan Islam di Tanah Deli, Punya Tradisi Berbuka Puasa Ramadhan.
Sumber :
  • Tim Tvone/Fahmi

Masjid Ghaudiyah Tahun 1887 Jejak Muslim India Syiarkan Islam Tanah Deli, Punya Tradisi Berbuka Puasa Ramadhan

Masjid Ghaudiyah yang dibangun pada tahun 1887 ini terletak di Kampung Madras, Jalan KH Zainul Arifin, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan bukti sejarah adanya jejak muslim India
Rabu, 8 Maret 2023 - 14:37 WIB
Reporter:
Editor :

Medan, tvonenews.com - Masjid Ghaudiyah yang dibangun pada tahun 1887 ini terletak di Kampung Madras, Jalan KH Zainul Arifin, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan.

Masjid ini merupakan bukti sejarah adanya jejak muslim India dalam mensyiarkan islam di Tanah Deli.

Masjid Ghaudiyah berdiri di atas tanah seluas sekitar 3.313. Bangunan ini adalah bantuan yang diberikan Sultan Mahmud Al Rasyid kepada masyarakat muslim asal India.

Meski begitu, Masjid Ghaudiyah cukup familiar di tengah masyarakat, karena jamaahnya didominasi oleh warga muslim keturunan India. Selain itu, lokasinya pun berada di pusat Kota Medan.

Warga keturunan India beragama muslim yang berada di Kampung Madras memiliki sejarah panjang, sehingga membangun sebuah komunitas di tengah kota terbesar ketiga di Indonesia. Etnis India Muslim di Kota Medan sendiri berasal dari India Selatan.

Sejak abad ke-19 kedatangan mereka ke Sumatera pada umumnya menjadi pedagang dan kuli perkebunan tembakau di Tanah Deli. Selain menjadi pedagang, mereka pun turut mensyiarkan ajaran islam di Tanah Deli, kala itu.

Kepada tvOnenews.com, H Muhammad Sidik Saleh menjelaskan, India Tamil beragama Islam di Kota Medan beribadah di dua masjid, yakni Masjid Ghaudiyah dan Masjid Jamik yang jaraknya saling berdekatan.

Masjid Ghaudiyah didirikan oleh Yayasan The South Indian Moeslim, tetapi kini dirubah menjadi Yayasan India Muslim (YASIM) Sumatera Utara, demi memperbesar ruang lingkup jamaahnya dan menghindari adanya pengkotak-kotakan antar kelompok mereka, serta mempermudah dalam pengurusan legalitas di Kementrian Hukum dan Ham.

“Awalnyakan kita ini The South Indian Moeslim, tapi waktu pengurusan Menkumham tidak boleh menggunakan bahasa asing jadi saya buatkan rapat. Ya kita buat dia semakin besar, dibuat aja Yayasan India Muslim. Supaya jangan ada lagi selatannya. Kalau selatan kan arti katanya, kita mengkotak-kotakkan. Akhirnya disetujuilah di dalam forum. Saya buatlah Yayasan India Muslim Sumut. Jadi tidak lihat lagi, ini India Selatan, ini India Utara, India ini, itu,” kata Sidik, Ketua Yayasan The South India Moslem Mosque & Walfare Committee.

Berita Terkait

1
2 3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

00:57
01:35
01:23
02:19
03:49
15:06

Viral