news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

anak down syndrom yang menampilkan tari Tulolonna Sulawesi tampil memukau pada peringatan HAN 2025 di Makassar..
Sumber :
  • Antara

Peringati HAN 2025 di Makassar, Sejumlah Anak Disabilitas Bawakan Tari Tradisional Sulawesi

Anak-anak dengan down syndrome dari Komunitas Orang Tua Anak dengan Down Syndrom (KOADS) tampil membawakan tari Gandrang Bulo dan Tulolonna Sulawesi.
Kamis, 24 Juli 2025 - 16:33 WIB
Reporter:
Editor :

Makassar, tvOnenews.com - Sejumlah anak disabilitas, khususnya anak down syndrom tampil memukau saat menari di hadapan Wali Kota Makassar dan Ketua PKK Makassar beserta ratusan masyarakat pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 di Kota Makassar, Rabu (23/7/2025).

Anak-anak dengan down syndrome dari Komunitas Orang Tua Anak dengan Down Syndrom (KOADS) tampil membawakan tari Gandrang Bulo dan Tulolonna Sulawesi. Penampilan mereka sukses mendapatkan apresiasi tepuk tangan meriah dari seluruh warga yang hadir.

Ketua PKK Kota Makassar, Melinda Aksa mengatakan pentingnya keikutsertaan anak-anak disabilitas sebagai wujud komitmen terhadap kegiatan yang inklusif.

"Semua anak berhak mendapat ruang yang setara untuk tumbuh dan berekspresi. Kami ingin setiap anak, termasuk yang berkebutuhan khusus, merasa diterima dan diberi kesempatan yang sama untuk berkembang,” ujarnya.

Ketua KOADS Sulsel Andi Rahmatullah mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Makassar yang memberikan ruang bagi anak disabilitas untuk ikut menunjukkan kemampuannya di hadapan publik, tanpa adanya diskriminasi.

Selain itu, bagi Rahmatullah, kehadiran anak istimewa yang turut mengambil bagian dari peringatan HAN di Kota Makassar membuktikan komitmen Pemkot Makassar terhadap inklusi dan pemenuhan hak-hak anak secara menyeluruh.

"Keterlibatan anak-anak down syndrome  pada peringatan HAN di Makassar merupakan langkah yang sangat positif dan patut diapresiasi. Ini adalah wujud bukti nyata kalau Kota Makassar sudah inklusi," ujarnya.

Dia menegaskan bahwa semua anak memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi, berekspresi, dan merasa menjadi bagian dari masyarakat. Terpenting, tambah Rahmatullah ialah menghilangkan stigma dan diskriminasi di masyarakat terhadap kaum disabilitas.

"Terpenting tentang pentingnya inklusi dan menghilangkan stigma, sebab dengan begitu anak-anak juga semakin percaya diri dan orang tua merasa bahwa anak mereka diterima di masyarakat," ujarnya. (ant/frd)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral