- Arsil
Terancam Air Laut, Warga Pulau Kalaotoa Selayar Bangun Tanggul Darurat dari Batang Kayu dan Batu
Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan – Warga Pulau Kalaotoa, Kecamatan Pasilambena, Kepulauan Selayar terpaksa membangun sendiri tanggul darurat yang terbuat dari batang pohon kayu dan batu yang mereka ambil dari bukit lambena, guna menahan ombak air laut yang telah masuk ke daerah permukiman warga saat air laut pasang. Hal ini disebabkan karena tanah pantai yang ada d iwilayah permukiman warga Kalotoa, turun 1,3 meter pasca gempa magnitudo 7,4 NTT yang ikut mengguncang daerah ini.
“Kami gotong royong membuat ini tanggul darurat karena rumah warga di pesisir Kalaotoa, tiap air laut pasang, merendam rumah keluarga kami, jadi kami coba buat tanggul penahan ombak darurat ini dari batu dan batang kayu, siapa tahu bermanfaat menahan air laut masuk, sambil menunggu tanggul dibangun lagi," jelas Muhammad Aris, salah seorang warga Kalaotoa yang ikut bersama membangun tanggul darurat, (20/2/2022).
Tanggul darurat dari batang pohon kayu dan batu gunung dipasang di belakang atau di sebelah dalam tanggul penahan ombak permanen. Tanggul dibuat sepanjang seratus meter dan lebih tinggi dari tanggul permanen yang ada.
"Karena tanggul permanen telah lebih rendah dari permukaan air laut jika pasang tiba setiap harinya," tambahnya.
Ratusan batang kayu ukuran 5 meter panjang ditancapkan seperti membuat pagar batang kayau yang rapat, dibuat berjejer searah tanggul, kemudian ditempatkan batu di tengah-tengah kayu yang fungsinya kemudian menjepit batu tersebut hingga tahan oleh hempasan ombak dan arus.
"Mudah-mudahan tahanji Pak," harap Aris.
Pantauan tvonenews.com di pantai Kalaotoa, semua laki-laki warga Desa Kalaotoa ikut turun bergotong royong membangun tanggul darurat dengan harapan air laut yang mengancam setiap harinya dapat tertahan dan tidak lagi masuk merendam permukiman warga.
“Kita harap tahan dan sambil menunggu bantuan pembangunan tanggul dari pemerintah turun, kalau misalnya naik lagi, ya mau diapalgi Pak," ujar Hardi, warga Kalaotoa.
Pulau Kalaotoa adalah merupakan pulau terluar di Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan, berbatasan dengan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Tenggara. Pulau ini terletak di Kecamatan Pasilambena yang merupakan daerah terparah terdampak gempa magnitudo 7,4 NTT yang terjadi pada 14 Desember 2021 lalu.
Saat gempa terjadi ribuan warga mengungsi ke bukit lambena, dan akibat gempa ratusan rumah rusak serta menelan korban jiwa. Akibat lainnya dari guncangan gempa yang terjadi adalah turunnya permukaan tanah di sebagian pantai pulau kalaotoa dan banyaknya lubang-lubang dalam memanjang yang merupakan tanah retak pasca gempa.
Sementara itu, hingga saat ini warga di Pulau Kalaotoa, masih sering dikagetkan dengan getaran-betaran gempa kecil yang membuat mereka trauma berada dipulau ini. (Arsil Ihsan/act)