Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerahkan sertifikat tanah gratis kepada warga di Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Sombaopu, Gowa, Sulawesi Selatan..
Sumber :
  • Idris Tajannang/tvOne

AHY Jalan Kaki Sejauh 1 Kilometer Demi Bagikan Sertifikat Tanah Gratis

Sabtu, 27 April 2024 - 21:30 WIB

Gowa, tvOnenews.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kunjungan kerja ke Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (27/4/2024).

AHY ke Gowa dalam rangka menyerahkan sertifikat gratis dari lanjutan program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL).

Didampingi Pj Gubernur Sulsel Bahtiar dan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, AHY berjalan kaki sejauh satu kilo meter demi menyerahkan sertifikat gratis door to door di Kelurahan Romangpolong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

AHY mengaku jika ia merasa senang bisa berkunjung kembali ke Gowa dan membagikan sertifikat gratis ke masyarakat yang dipimpin oleh Bupati Gowa yang diakuinya sebagai sahabatnya itu.

"Saya merasa senang bisa kembali ke Kabupaten Gowa, bertemu sahabat saya, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan. Dan tadi saya berjalan kaki lalu door to door membagikan sertifikat kepada warga," kata AHY.

Dibawah pohon pisang, Mentri ATR/BPN juga menyempatkan diri menerima warga untuk berdialog.

"Saya juga berdialog singkat dengan masyarakat yang menanti momen ini setelah tinggal di lokasi di atas tanah selama puluhan tahun, ada belasan tahun juga, dan kali ini mendapat sertifikat. itu rasanya lega. Masyarakat sangat senang," katanya

Menurutnya, serifikat yang di terima warga menjadi kepastian hukum hak atas tanah yang harus dimiliki seluruh masyarakat.

"Kita harap program pemerintah ini sesuai arahan bapak Presiden Jokowi bisa dilanjutkan dan dituntaskan. Saya mendapat amanah ini, dari 120 juta bidang atau tanah seluruh Indonesia yang harus diselesaikan 2024 per hari ini sudah tercapai 111,8 juta," jelasnya

Meski demikian, kata dia, masih ada sekian juta lagi yang harus diselesaikannya.

AHY meyakinkan bahwa warga selain punya kepastian hukum, juga mendapat nilai tambah secara ekonomi.

Dia menerangkan pihaknya ingin mengejar kota dan kabupaten dengan status lengkap. 

Status lengkap artinya kota dan kabupaten tersebut secara keseluruhan, bidang tanahnya sudah terukur dan terdata dengan baik di BPN setempat.

"Kami juga sudah rekap di pusat, Walau masih ada overlaping di sana sini, sengketa, itu sesuatu yang memang harus kita tuntaskan. Akan Tetapi kalau sudah terdata, artinya semakin memperkecil ruang terjadinya sengketa atau pun perselisihan. Baik masyarakat dengan perusahaan, bahkan aset pemerintah," terangnya

"Insya Allah terdekat Makassar dan Parepare dan tentu yang lain juga terus berproses, termasuk Gowa dan lainnya. Saya yakin kepala Kanwil, kepala Kantah (kantor pertanahan), ini akan terus kejar dan semakin banyak yang punya status kota kabupaten lengkap," sambungnya 

Bagi AHY, isu pertanahan ini menjadi isu sangat mendasar. Dari sekian banyak aduan masalah hukum, dominasi adalah urusan pertanahan dan ini dikonfirmasi di tingkat nasional.

"Menkopolhukam juga mengatakan demikian. Laporan tiap tahun masuk, paling banyak urusan pertanahan. BPN ingin menjadi bagian dari solusi. Kami ingin membongkar kejahatan mafia tanah," ucap Ketua Umum Partai Demokrat ini.

"Jangan ragu, lawan mafia tanah, pasti kita bela. Seperti halnya baru baru ini kami menangkap mafia tanah yang merugikan masyarakat dan keuangan negara" tegesnya.

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengaku masalah yang paling tinggi di Gowa adalah masalah tanah.

Dia mencontohkan, di jajaran Pemda banyak puskesmas atau sekolah yang diklaim oleh keturunannya. 

"Misalnya dulu kakeknya memberikan hibah, karena tidak ada administrasi, jadi hanya bentuk kepercayaan. Begitu diserahkan, cucunya ini yang menuntut tidak pernah ada penyerahan. Ini yang banyak didapatkan," katanya.

Dia pun bersyukur berkat kolaborasi forkopimda Gowa dapat meminimalisir hal tersebut.

"Alhamdulillah berkat kolaborasi Forkompinda, tanah itu berhasil kita amankan. Kita harap program PTSL ini terus dapat ditingkatkan sehingga masalah di Gowa dapat terminimalisir baik," jelasnya

Sementara itu, Kepala BPN Gowa, Achmad menyebutkan, target tahun 2024 sebanyak 33 ribu bidang tanah.

"Warga yang mendapatkan PTSL ini kalangan menengah ke bawah. Untuk target 2024, ada 33 ribu. Tahun lalu itu ada 32.736. Ada peningkatan. Mudah-mudahan koordinasi dengan Pemda, aparat setempat, agar sosialisasi ini bisa tercapai," ucapnya

Untuk pembagian sertifikat yang diserahkan langsung oleh menteri ATR/BPN, Kepala Badan pertanahan Nasional Kabupaten Gowa mengungkap jika ada sejumlah sertifikat tanah wakaf untuk rumah ibadah yang ikut diserahkan oleh menteri AHY.

"Tadi ada 50 sertifikat pak menteri serahkan, diantaranya 7 sertifikat untuk masjid, 3 sertifikat untuk gereja, 2 sertifikat untuk pondok pesantren, 1 sertifikat untuk rumah yatim dan sekolah tahfiz, 1 sertifikat untuk mts dan 1 sertifikat untuk vihara. Sisanya sertifikat warga," tutupnya. (itg/ktr)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:08
06:10
01:41
03:04
02:15
03:41
Viral