- ANTARA
135 Rumah Warga di Penajam Paser Utara Terendam Banjir
Penajam Paser Utara,kaltim - Banjir menggenangi 135 rumah warga di lima desa/kelurahan di dua kecamatan di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, sejak Kamis dini hari.
Menurut Pelaksana Harian Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara I Gusti Putu Agus Dharma di Penajam, Kamis (25/8/2022), tinggi muka air (TMA) di lingkungan permukiman yang terdampak banjir antara 5 cm sampai satu meter.
"TMA di masing-masing lokasi berbeda, namun secara umum di dalam rumah antara 5 sampai 30 cm, sedangkan TMA di halaman rumah antara 20 cm hingga satu meter," katanya.
Menurut data BPBD, banjir terjadi di wilayah Kelurahan Lawe-Lawe, Nipah-Nipah, Sungai Parit, dan Nenang di Kecamatan Penajam serta Desa Bangun Mulya di Kecamatan Waru.
Di Kelurahan Lawe-Lawe banjir mulai menggenangi permukiman warga sejak sekitar pukul 06.30 dan menyebabkan 49 rumah tergenang, yakni 22 rumah di lingkungan Rukun Tetangga (RT) 01 dan 26 rumah di lingkungan RT 26.
Banjir mulai menggenangi permukiman warga di Kelurahan Sungai Parit sejak sekitar pukul 00.30. Jumlah rumah yang tergenang sebanyak 45 unit, yang terdiri atas 20 unit rumah di RT 05 dan 25 rumah di RT 06.
Selain itu banjir menggenangi 26 rumah di lingkungan RT 04 Kelurahan Nenang, masing-masing tiga rumah di lingkungan RT 01 dan RT 03 Kelurahan Nipah-Nipah, serta tujuh rumah di RT 06 dan dua rumah di RT 15 di Desa Bangun Mulya.
"Kami masih berjaga di lima desa/kelurahan yang terdampak banjir. Petugas bersama kepolisian, Babinsa, dan sejumlah pihak juga membantu mengevakuasi warga yang membutuhkan bantuan," kata Gusti.
Ia menjelaskan pula bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika pada Rabu (24/8) telah menyampaikan peringatan mengenai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir di wilayah Kecamatan Penajam.
Menurut dia, hujan mengguyur wilayah Penajam pada Kamis pukul 00.30 sampai 04.00 dan menimbulkan genangan di lingkungan permukiman warga. (ant/ito)