Warga Dusun Aibura, Desa Aibura, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, antri air bersih..
Sumber :
  • Tim Tvone-Tovik Koban

Demi Air bersih, Warga di Sikka NTT Rela Antri Pagi ketemu Pagi

Selasa, 9 Agustus 2022 - 10:16 WIB

Sikka, Nusa Tenggara Timur - Memasuki musim kemarau tahun 2022, kesulitan air bersih mulai dirasakan warga Dusun Aibura, Desa Aibura, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. 

Betapa tidak, demi mendapatkan air bersih yang akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, warga yang tinggal di daerah pegunungan ini terpaksa antri sejak pagi hingga ketemu pagi di sumber mata air Wairdolo. 

"Setiap hari kami antri pak, sejak pagi hari hingga ketemu pagi lagi. Karena memang kasihan kesulitan air bersih selama ini," ungkap Kostodia Goit, salah satu warga dusun Aibura, kepada tvOnenews.com, selasa (09/8/2022) pagi. 

Menurut Kostodia, Krisis air bersih di desa Aibura, sudah terjadi sejak puluhan tahun silam. Namun yang sangat dirasakan warga, ketika terjadi musim kemarau seperti saat ini. Pasalnya, warga harus antrian selama 24 jam untuk menggayung air dari kubangan mata air yang kini debitnya pun mulai mengecil. 

"Kalau tidak antri maka kami tidak bisa masak, minum, mandi dan mencuci. Karena mata air inilah satu-satunya harapan kami," tuturnya. 

Foto: Warga antri air bersih

Jika tidak kebagian air, lanjut Kostodia, warga terpaksa harus mengeluarkan uang sebesar Rp250 ribu hingga Rp300 ribu untuk membeli air tangki dari kota Maumere. 

"Kalau tidak kebagian air di mata air, ya kami terpaksa membeli dengan harga ratusan ribu. Jika tidak maka kami minta di tetangga," tandas Kostodia. 

Sementara itu, Laurensius Silor Geor, Ketua Rt 05 Rw 03, Dusun Aibura, Desa Aibura mengatakan, kesulitan air bersih ini dirasakan ratusan kepala keluarga yang tersebar di dua dusun. 

"Kami sudah menyampaikan kondisi kesulitan air bersih ini kepada pemerintah desa maupun kabupaten, namun belum ada tindak lanjut. Baik itu untuk datang lihat, apalagi membangun sarana penampungan air dari mata air ini," tegas Laurensius. 

Laurensius berharap, pemerintah kabupaten bisa membangun bak penampung air dari mata air Wairdolo. Sehingga kita terjadi musim kemarau seperti saat ini, warga tidak kesulitan air bersih. 

"Kalau saat musim hujan, debit airnya meluap hingga ke jalan. Nah ini yang sangat kami butuhkan dengan membangun bak penampung. Sehingga ketika kemarau, kesulitan air bersih warga, bisa diatasi," pintanya sambil berharap. (Ofk/Ask)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:19
02:59
02:36
20:40
01:05
03:15
Viral