- Antara
BPBD Palangka Raya Waspadai Banjir Kiriman
tvOnenews.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) mewaspadai potensi dan ancaman banjir kiriman pada daerah aliran sungai (DAS) di dua sungai besar yang melintasi daerah setempat.
"Kami mewaspadai dan terus memantau kenaikan debit air Sungai Kahayan, Sungai Rungan dan yang dapat berdampak banjir pada daerah rendah dan sepanjang DAS tersebut," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Palangka Raya Heri Fauzi di Palangka Raya, Rabu.
Dia mengatakan saat ini BPBD Kota Palangka Raya melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) terus memantau ke sejumlah kawasan yang selama ini rawan banjir.
Titik pemantauan meliputi Jalan Anoi dan Kompleks Mendawai Kelurahan Langkai, Kelurahan Petuk Katimpun, beberapa wilayah di Kelurahan Bukit Tunggal, Pelabuhan Rambang Kelurahan Pahandut, serta Kelurahan Tumbang Rungan.
"Dari hasil pantauan tersebut, ditemukan adanya kenaikan debit air antara 10 hingga 20 sentimeter," kata Heri.
Dia menerangkan perbedaan ketinggian air di setiap wilayah dipengaruhi kondisi dataran dan kontur wilayah. Di Kelurahan Petuk Katimpun, debit air meningkat cukup signifikan hingga menutup badan jalan menuju Katimpun Bawah dengan panjang genangan sekitar 20 meter.
“Warga masih bisa melintas, namun kami minta untuk berhati-hati dan mengurangi kecepatan saat melewati genangan air,” ujarnya.
Sementara itu, di kawasan Jalan Pelatuk VII dan Jalan Anoi juga terjadi kenaikan debit air hingga 20 sentimeter. Ruas Jalan Pelatuk VII, bahkan tergenang air sepanjang kurang lebih 150 meter. Kendati demikian, akses masih dapat dilalui warga.
“Kami memastikan kondisi masih terkendali, namun tetap perlu waspada karena situasi bisa berubah jika hujan terus berlangsung,” tambahnya.
Kenaikan debit air sungai ini merupakan dampak langsung dari meningkatnya curah hujan di wilayah hulu. Hasil pengamatan tim BPBD menunjukkan Sungai Kahayan mengalami kenaikan debit air rata-rata 20 hingga 30 sentimeter, sementara Sungai Rungan juga meningkat hingga 25 sentimeter.
“Curah hujan yang tinggi di wilayah hulu sangat berpengaruh terhadap kondisi sungai di Palangka Raya,” katanya.
Dia menambahkan BPBD Kota Palangka Raya juga terus berkoordinasi dengan BMKG guna memantau potensi perubahan cuaca di wilayah Kota Palangka Raya serta daerah lain di Provinsi Kalimantan Tengah sebagai bentuk kesiapan pemerintah mengantisipasi banjir kiriman.