news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, akhirnya tiba di Tanah Air usai menuntaskan lawatan strategis selama hampir dua pekan ke sejumlah negara..
Sumber :
  • tvOnenews/Abdul Gani Siregar

Prabowo Bawa Momentum Positif, Tarif AS Turun Jadi Angin Segar Ekonomi RI

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kembali mendapat sentimen positif dari pelaku pasar.
Kamis, 17 Juli 2025 - 11:32 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kembali mendapat sentimen positif dari pelaku pasar. Laporan terbaru Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Dalam riset bertajuk “Indonesia’s Macro Tailwinds Are Here”, Trimegah menyoroti bahwa AS menetapkan tarif ekspor terhadap Indonesia yang lebih rendah dari perkiraan, yakni sebesar 19 persen. Kebijakan ini disebut memberikan dorongan langsung terhadap ekspor dan sentimen pasar.

“AS menetapkan tarif yang lebih rendah dari perkiraan, memberi dorongan pada ekspor dan sentimen pasar. Bank Indonesia juga akhirnya memangkas suku bunga. Ditambah stabilnya rupiah dan tanda-tanda awal belanja pemerintah yang mulai meningkat sejak Juni, semuanya menjadi landasan kuat,” tulis Trimegah dalam laporan tertanggal 17 Juli 2025.

Trimegah juga mencatat kesiapan peningkatan program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh pemerintah pada Agustus sebagai katalis penting yang bisa memperkuat permintaan domestik. Ditegaskan pula bahwa belanja fiskal mulai menunjukkan pergerakan sejak Juni, menjadi sinyal awal dari dukungan riil pemerintah terhadap ekonomi rakyat.

“Jika momentum ini terus berkembang dalam beberapa bulan ke depan, bisa jadi inilah dorongan lanjutan yang akhirnya menyalakan api di bawah permintaan domestik,” tulis Trimegah.

Meski investor asing masih bersikap hati-hati saat ini, dengan tercatat arus keluar mendekati Rp1 triliun, Trimegah menilai bahwa investor domestik, baik ritel maupun institusi, kini menjadi tulang punggung pasar saham Indonesia.

Trimegah juga menyampaikan skenario valuasi dan potensi kenaikan IHSG. Dalam skenario realistis, pertumbuhan laba 0–2% bisa membawa indeks ke level 7.750, dengan potensi upside sekitar 10%. Sementara dalam skenario terburuk sekalipun, risiko penurunan dinilai terbatas.

“Dengan valuasi yang masih di bawah -2 deviasi standar (PE 11x), dan imbal hasil dividen yang menyaingi obligasi pemerintah, pasar saham Indonesia tampak murah. Angin makro sudah berembus. Sekarang tinggal satu pertanyaan: apakah laba, dan keyakinan investor, bisa menyusul?” tutup laporan Trimegah.(chm)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral