- tvOnenews/Nuryanto
Asosiasi Planter Muda Indonesia (APMI) dan BPDP Fokus Tingkatkan Produksi Perkebunan Sawit Rakyat
Sementara, menurut Direktur Penyalur Dana BPDP Mohammad Alansyah, melalui kegiatan yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) pihaknya ingin menyusun langkah strategis peningkatan produksi sawit dari perkebunan rakyat.
- tvOnenews/Nuryanto
Ia menyampaikan, melalui kegiatan workshop dan konsolidasi tersebut diharapkan APMI bisa membantu pemerintah. Khususnya dalam kontribusi anak muda terhadap peningkatan produksi kelapa sawit di Indonesia.
Menyikapi situasi perang dagang yang saat ini terjadi, Alansyah mengaku, pihaknya akan mengikuti arahan presiden, yakni mengoptimalkan produk panhan untuk konsumsi dalam negeri. Apalagi sawit juga merupakan salah satu komoditas yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pokok. Misalnya minyak goreng dan biodiesel.
“Jadi kami tidak pernah khawatir, meski produksi sawit meningkat tetap akan terserap untuk dalam negeri. Sehingga produksinya harus tetap terjaga dan meningkat,” katanya.
Ia menyampaikan, meski nantinya kondisi perang dagang akan berpengaruh terhadap ekspor sawit CPO maupun produk olahannya. Dia memastikan produk sawit tetap akan terserap. Apalagi permintaan dalam negeri juga tergolong tinggi.
"Oleh karena itu, tantangan terbesar dalam industri sawit dalam lingkup perkebunan rakyat adalah bagaimana meningkatkan produksi," ungkapnya.
Hal senada, Eko Jaya Siallagan, Wakil Sekretaris DPP APKASINDO menegaskan bahwa sawit rakyat merupakan masa depan perekoniman nasional karena menjadi penyumbang devisa.
"Dengan kontribusi mencapai lebih dari 12 persen ekspor nasional dan menyerap 16 juta tenaga kerja industri kelapa sawit Indonesia, tidak hanya menjadi penopang utama ekonomi, saat ini tantangan kedepan yakni produktivitas dan keberlanjutan perkebunan sawit rakyat yang meliputi 41,6 persen dari total 16,38 juta hektar perkebunan sawit nasional," pungkasnya.(nur/chm)