- Usman Mahu
Resmi Bubar, Puluhan Eks Anggota Jamaah Islamiyah di Maluku dan Ikrar Kembali ke NKRI
Sementara itu, Kasatgas Densus 88 Anti Teror Polri Wilayah Maluku, Kombes Pol I Wayan Sukarena, mengungkapkan, sosialisasi dan deklarasi yang dilakukan menghadirkan para narasumber termasuk dari mantan petinggi anggota JI.
"Para narasumber datang langsung ke sini dari Jawa ataupun yang belum sempat datang ke sini tapi melalui zoom memaparkan kepada seluruh anggota Jamaah Islamiyah yang ada di sini," ungkapnya.
Para narasumber memberikan pemahaman kepada mantan anggota JI terkait mengapa dan bagaimana sehingga kelompok ini harus bubar. Karena tidak serta merta dibubarkan, namun melalui proses pengkajian. "Sehingga amir-amirnya itu memutuskan dan ini berlaku di seluruh Indonesia," jelasnya.
Para eks petinggi JI akan berkeliling Indonesia, tempat dimana anggota JI berada. Mereka terus melakukan sosialisasi untuk kembali ke pangkuan NKRI. "Kebetulan hari ini di bagian wilayah Maluku, jadi para narasumber dan panitia yang mendampingi dari Jawa ini nanti keliling dan besok sudah bergeser ke Maluku Utara. Jadi setiap provinsi yang ada organisasi Jamaah Islamiyah akan dilakukan (sosialisasi)," ungkapnya.
Kombes Sukarena mengungkapkan, hari ini jumlah anggota JI di Maluku yang berikrar kembali ke NKRI sebanyak 83 orang. Mereka ini tersebar di 4 Kabupaten, Kota di Maluku.
"Untuk wilayah Maluku sendiri total yang hadir di sini sejumlah 83, yang Terdiri dari 33 dari wilayah Ambon, 24 dari Maluku Tengah, dari Seram Bagian Barat ada 25 orang, dan dari Buru ada 1 orang," sebutnya.
Kombes Sukarena berharap, dengan adanya sosialisasi dan pembubaran JI, para mantan anggotanya kembali untuk membangun NKRI.
"Membangun negara ini dari hal terkecil sekalipun misalnya dari membangun diri sendiri, kekuarga, dan masyarakat sekitarnya sesuai dengan cita-cita masing-masing," harapnya.
Ia mengaku, proses penggalangan para mantan anggota JI di Maluku telah berlangsung sejak lama.
"Pada intinya saudara-saudara kita ini kalau pimpinan pusat mengatakan ini, maka itu sudah, loyalitas mereka sangat tinggi, tidak ada lagi keraguan, apalagi harus dijelaskan panjang lebar," katanya.
Setelah ini, lanjut Kombes Sukarena, pihaknya akan terus melakukan pendampingan dengan menggandeng para stakeholder termasuk Pemerintah setempat, hingga Kementerian Agama.