- tim tvone - syamsul huda
Bonus demografi, BNSP Sebut Ada Dua Tantangan Ketenagakerjaan yang Harus Dituntaskan, Ini Rinciannya
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti yang juga hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa kompetisi global memang memaksa kompetensi Sumber Daya Manusia di pasar tenaga kerja menjadi syarat utama. Karena itu ide besar atau muara dari program seperti ini harus menjadi satu goals, yaitu Indonesia Kompeten.
Untuk itu perlu dijabarkan dengan karakteristik SDM yang memiliki dua ciri utama. Pertama, SDM kita harus kompetitif dalam karakter, yaitu pekerja keras, jujur, kolaboratif, solutif dan entrepreneurship. Kedua, SDM kita harus kompetitif dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan menguasai the emerging skills, yang mampu mengisi the emerging jobs, dan inovatif serta mampu membangun the emerging business.
"Kita butuh terobosan-terobosan jalan pintas yang cerdik, yang mudah, yang cepat. Sekaligus kita butuh SDM unggul yang berhati Indonesia, dan berideologi Pancasila. Kita butuh SDM unggul yang toleran, yang berakhlak mulia. Kita butuh SDM unggul yang terus belajar bekerja keras, berdedikasi," ujar LaNyalla.
"Kita butuh inovasi-inovasi yang membalik ketidakmungkinan menjadi peluang. Yang membuat kelemahan menjadi kekuatan dan keunggulan. Yang membuat keterbatasan menjadi keberlimpahan. Yang mengubah kesulitan menjadi kemampuan. Itulah pentingnya kompetensi, yang salah satunya didorong melalui kegiatan yang kita ikuti hari ini," tambahnya.
Saat ini, Kadin Institute sendiri telah bekerjasama dengan 45 LSP dengan 17 program pelatihan. Adapun jumlah LSP Jatim mendapat subsidi dari BNSP melalui Program Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja ( PSKK tahun 2022 ) mencapai 22 LSP, masing-masing LSP ada yang mendapatkan 5 paket hingga 50 paket. (sha/hen)