- tim tvone - khumaidi
Tingkatkan Pengamanan Obyek Vital Bandara, Petugas Gabungan Lanudal Juanda Gagalkan Penyanderaan Presiden
Sidoarjo, Jawa Timur - Guna mewujudkan kesiapsiagaan pasukan, Puspenerbal TNI AL Lanudal Juanda, Sidoarjo, menggelar latihan Penjagaan Obyek Vital Nasional, selama 18 hari yang dimulai sejak tanggal 15 November hingga 8 Desember 2022.
Pada latihan ke-17, hari ini mengelar simulasi Salvage dan penanganan kedaruratan pesawat udara serta penanganan pembajakan pesawat dan Escape VVIP, yang dilakukan oleh petugas bandara terhadap Presiden RI, Rabu (7/12) di VVIP terminal satu Bandara Juanda Surabaua.
Dalam penanganan ini, petugas gabungan dapat dengan mudah melumpuhkan pelaku aksi teror yang mengancam keselamatan presiden. Dalam latihan tersebut, pihak Lanudal Juanda melibatkan 320 personil. Mereka terdiri dari personil Puspenerbal, Puskopaska, Koarmada II, RSPAL Dr Ramelan Surabaya.
Selain itu juga melibatkan petugas pendukung latihan dari beberapa instansi, yakni petugas dari Avsec Angkasa Pura II Surabaya, ARFF, Airnav, Otban wilayah III Surabaya, Petugas Kesehatan Pelabuhan, Ground Halding, serta dari beberapa Airlines.
Komandan Lanudal Juanda Kolonel (P) Heru Prasetyo mengatakan, Bandara Internasional Juanda merupakan salah satu Obyek Vital Nasional, sebagai entry point perjalanan udara VVIP, saat memasuki wilayah Surabaya sangat rentan adanya kemungkinan gangguan keselamatan VVIP.
"Dari latar belakang Bandara Juanda sebagai salah satu obyek vital nasional, kita menggelar latihan kesiapan pasukan pengamanan bandara," jelas Kolonel (P) Heru.
Lebih jauh Komandan Lanudal juanda Kolonel (P) Heru Prasetyo menuturkan, tanggung jawab TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP), juga menjaga keselamatan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya.
"Tidak saja obyek vital nasional, keselamatan Presiden dan Wakil Presiden serta keluarganya dan tamu negara dan mantan Presiden merupakan VVIP, keselamatan mereka menjadi tanggung kami," imbuh Kolonel (P) Heru.
Heru Prasetyo menambahkan, proses latihan dibagi menjadi beberapa tahap, yakni mulai dari tahap latihan Klasikal, Tactic Floor Game dan Manuver Lapangan.
"Latihan yang kita bagi beberapa tahap ini, agar TNI AL sebagai Koordinator Subsatgas Bandara mampu mengatasi berbagai ancaman dan gangguan di Bandara. Seperti penanganan demonstrasi dan huru hara. Penanganan Teror dan Bom, penanganan pembajakan pesawat udara dan Tindakan Escape VVIP dari bandara," ungkap Kolonel (P) Heru.
Latihan tersebut juga bertujuan agar tercapai keterpaduan, ketepatan dan kecepatan dalam bertindak antar institusi di Bandara Internasional Juanda, guna mencapai keberhasilan dalam bertugas.
"Dengan adanya latihan ini kita mengharapkan, akan memberikan rasa aman dan nyaman kepada VVIP dan masyarakat umum yang melakukan perjalanan melalui Bandara, serta masyarakat memiliki keyakinan jika kita siap siaga jika sewaktu-waktu ada potensi gangguan keamanan di Bandara," pungkas Kolonel (P) Heru Prasetyo. (khu/hen)