perempuan dalam dunia pertambangan.
Sumber :
  • tim tvone - happy oktavia

Operasikan Alat Berat, Ini Perempuan dalam Dunia Pertambangan

Kamis, 10 November 2022 - 18:31 WIB

Banyuwangi, Jawa Timur - Industri pertambangan merupakan dunia kerja yang identik dengan karakter maskulin. Secara alamiah, pekerjaan dalam sektor itu lebih cocok untuk kaum laki-laki. Tidak hanya dihubungkan dengan gender, para pekerja tambang juga diasosiasikan sebagai bentuk pengambilan pekerjaan yang berisiko tinggi, kotor dan membahayakan, lagi-lagi yang lebih pas dengan karakter maskulin.

Di Indonesia sendiri, sampai saat ini memang sebagian besar kalangan masih mempunyai sudut pandang bahwa posisi operator alat berat pertambangan, seperti dump truck, merupakan pekerjaan yang identik dengan laki-laki karena memiliki risiko tinggi.
Namun, itu tidak berlaku bagi seorang perempuan asal Banyuwangi, Desynta Eka Fitriani. Perempuan berusia 23 tahun asal Dusun Rejoagung, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi ini, sudah dua tahun mengambil peran menjadi operator alat berat di perusahaan tambang emas PT Bumi Suksesindo (BSI).

Setiap harinya, milenial perempuan itu mengoperasikan articulated dump truck (ADT) 745 yang berguna untuk mengangkat ore dengan kapasitas 40 ton.

Untuk bisa mengoperasikan ADT 745 ini tidaklah semudah membalikkan tangan. Alumni SMAN 1 Pesanggaran ini bergabung menjadi karyawan melalui program Green Operator Training yang diadakan oleh operator tambang emas anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk. Green Operator Training merupakan program pelatihan kerja (on job training) bagi calon operator alat berat dan diperuntukkan bagi pemuda-pemudi sekitar perusahaan yang tentu tidak memiliki pengalaman sebagai operator sebelumnya.

Melalui seleksi yang cukup panjang dan ketat, Desynta menjadi salah satu dari 6 peserta yang mampu menyingkirkan ratusan pendaftar.

“Ingin mencoba hal baru karena perempuan juga bisa berlatih mengoperasikan alat berat dan menjadi operator yang kompeten,” ujar Desynta kepada wartawan, Kamis (10/11). 

Perempuan yang berprofesi sebagai penari tradisional ini membeberkan kalau ia dan lima teman lainnya mengikuti program pelatihan selama enam bulan. Tentu saja banyak materi pelatihan yang harus benar-benar dikuasai oleh peserta Green Mining Operator untuk lulus menjadi karyawan tetap.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral