Demo Memprotes Pendirian Rumah Ibadah di Banyuwangi Nyaris Ricuh, Persetujuan Bangunan Gedung Akhirnya Dicabut

Banyuwangi, Jawa Timur - Aksi demo warga Desa Sraten, Kecamatan Cluring di Kantor Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Banyuwangi, Kamis (22/9) siang, nyaris diwarnai kericuhan. Massa sempat terlibat aksi dorong dengan aparat Kepolisian. Demo kali ini memprotes turunnya izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) rumah ibadah di desa setempat. Massa yang diangkut dengan bus ini tiba dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Sejumlah spanduk dan poster bernada protes dibentangkan. Tiba di kantor yang dahulu dikenal dengan perizinan ini, massa langsung berorasi. Mereka memprotes turunnya PBG sebuah rumah ibadah yang dinilai tak sesuai prosedur. Massa mendesak PBG itu dicabut. Emosi massa memuncak ketika hendak masuk ke areal kantor. Mereka dihalangi aparat kepolisian. Aksi saling dorong terjadi, massa yang emosi terus mendorong petugas yang siaga di depan gerbang kantor. Emosi massa mereda setelah perwakilan massa diterima Kepala DPMPTSP, Satpol PP dan pejabat Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Banyuwangi. Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan perwakilan Kantor Kemenag juga dihadirkan. Dialog di halaman kantor ini berlangsung panas. Massa kembali emosi setelah muncul pernyataan pencabutan PBG. Pencabutan itu dituding lantaran ada dokumen yang ditengarai tak lengkap. Namun, PBG sebuah rumah ibadah tetap diterbitkan. Massa yang emosi mencoba merangsek maju. Sejumlah personel polisi bergerak cepat, menghalau massa yang emosi. Massa akhirnya bubar setelah diyakinkan PBG rumah ibadah tersebut dicabut. Lalu, pembangunannya akan dihentikan oleh Satpol PP. “Jadi, ini aspirasi warga desa kami yang memprotes turunnya PBG rumah ibadah. Padahal, ada dokumen yang tidak lengkap,” kata Kepala Desa Sraten, H. Rahman Mulyadi. Plt. Kepala DPMPTSP Banyuwangi, Partana menegaskan pihaknya memproses usulan PBG sesuai prosedur yang benar. Dokumen yang diunggah secara online berdasarkan sistem yang berlaku. Alurnya adalah memproses permohonan dan rekomendasi dari dinas terkait. “Jadi, kami hanya melanjutkan proses hingga proses akhir. Semua alurnya melibatkan dinas terkait,” tegasnya. PBG rumah ibadah yang diprotes warga ini terbit pada 15 September 2022. Proses perizinannnya mengikuti sistem informasi manajemen bangunan gedung (SIM BG). “Kami sudah putuskan untuk mencabut PBG ini,” tutupnya. (hoa/hen)

Demo Memprotes Pendirian Rumah Ibadah di Banyuwangi Nyaris Ricuh, Persetujuan Bangunan Gedung Akhirnya Dicabut

Berita Terkait

Pesan Mendalam Bigmo untuk Resbob yang Kini Ditangkap Polisi: Tolong ya Berubah

Oknum Polisi Di Majene Diduga Jadi Bandar Narkoba

Merasa Populer karena Kasus, Resbob Nyinyir Dosen Tidak Mengenal Dirinya Youtuber yang Sudah Jadi "Isu Nasional"

Usai Hina Viking dan Suku Sunda, YouTuber Resbob Kini Ditangkap Polisi Terancam 6 Tahun Penjara dengan Dugaan Ujaran Kebencian

Topik Terkait

Banyuwangi

Jawa Timur

Demo

Pbg

Rumah Ibadah

Dpmptsp

Polisi

Ricuh

Saksikan Juga

Total Korban Meninggal di Sibolga Berjumlah 54 Orang

Teka-teki Klub Baru Megawati Hangestri Masih Misterius Usai SEA Games 2025

Tim Panahan Putri Indonesia Raih Medali Emas

Ironi Muara Angke, Air Bersih Sebatas Janji

Temuan Baru Tim Gabungan Terkait Penyelidikan Penyebab Banjir Bandang dan Longsor

PMI Turunkan Kendaraan Amfibi untuk Evakuasi Warga di Agam

Viral

Yogyakarta

Jawa Tengah

Surabaya

Banjir

Gubernur