- tim tvone - alfani
Launching Buku "Informal Services in Asian Cities", Ir Bambang Susantono Berharap Jadi Acuan Knowledge Sharing
Di dalam buku ini merupakan riset bersama untuk mengetahui bagaimana perilaku, bagaimana policy, action plan serta bagaimana kebijakan-kebijakan yang harus diambil untuk sektor informal dalam menghadapi pandemi.
Studi pada buku ini merupakan studi cross country atau beberapa negara di samping Indonesia, ada Filipina, Kamboja, Pakistan, Bangladesh, Nepal dan lainnya.
"Ini merupakan satu sintesa bersama, sehingga diharapkan dengan pengalaman-pengalaman yang ada di negara tersebut, nomor satu kita mengetahui bagaimana kondisi sektor informal terutama pada Covid-19. Kedua bagaimana kita merespon atau memberikan policy yang paling menguntungkan atau bermanfaat tidak hanya bagi sektor informal tapi juga sektor formal," jelas Ir Bambang Susantono.
Ia mencontohkan pada saat pandemi Covid-19 sektor-sektor informal sangat terkena dampaknya saat pelarangan bepergian kemana-mana harus di rumah, mereka-mereka ini (sektor informal) sangat terbatas fasilitasnya di rumah.
Dan ada beberapa negara memperlihatkan bahwa mereka yang di rumah itu justru tidak lebih baik dibandingkan mereka yang bisa keluar rumah. Selanjutnya di sisi lain sektor-sektor yang kemudian mencari upaya sendiri dari sisi ekonomi, mereka itu untuk survive atau bertahan.
"Misalnya berjualan yang tadinya berjualan biasa (offline) kemudian mereka berjualan online. Jadi mengadakan services atau layanan dimana mereka bisa bertahan di tengah-tengah krisis, di sisi lain mereka juga bisa mengembangkan diri dengan peralatan-peralatan sederhana, seperti teknologi dan lain-lain. Itu yang kita dapat dari buku ini dan tentu ini riset yang akan berkelanjutan kedepannya," lanjut Ir Bambang Susantono.
Berbicara mengenai IKN, Bambang Susantono menyampaikan saat ini IKN masih membangun, harapan kita semua sektor bisa formal, tetapi tentu IKN akan berinteraksi dengan berbagai daerah yang kemungkinan sangat besar mempunyai sektor informal.
"Jadi kami mengharapkan nanti ada satu multiplier effect, sehingga mereka yang berada dalam sektor informal di berbagai kota yang berinteraksi dengan IKN juga dapat mengambil manfaat dari kebijakan-kebijakan yang akan kita ambil di IKN," demikian kata Ir Bambang Susantono. (asi/hen)