Grebeg Suro, warga Desa Penanggal gelar arak-arakan gunungan hasil bumi dan ruwatan air.
Sumber :
  • tvone - wawan s

Arak Gunungan Hasil Bumi dan Ruwatan Air, Jadi Tradisi Warga Penanggal Lumajang Saat Grebeg Suro

Minggu, 31 Juli 2022 - 09:45 WIB

Lumajang, Jawa Timur -Tak seperti biasanya, Pemandian alam Tirtosari View mendadak dipenuhi ribuan orang, Minggu (31/7/2022). Diantara ribuan orang yang memadati pemandian itu, terlihat ada yang memikul gunungan hasil bumi berupa sayuran, buah-buahan dan jajanan pasar.

Ribuan warga itu adalah warga Desa Penanggal dan sekitarnya. Mereka mengikuti acara ruwat air di sumber mata air Tirtosari View ini. Sedikit berbeda dengan tahun lalu, acara  bersih desa dalam rangka tahun baru Islam atau bulan Suro dalam kalender Jawa tahun ini, jauh lebih meriah, karena sudah ada pelonggaran prokes oleh pemerintah.

Ruwat air diawali dengan tarian tradisional di ikuti kirab 40 gunungan hasil bumi yang dipikul  warga dari depan Balai Desa Penanggal. Sampai di lokasi, dilanjutkan dengan prosesi doa bersama di tepi sumber air Tirtosari, dipimpin tokoh agama setempat.

"Ruwat air ini bertujuan untuk berdoa bersama dan ungkapan syukur atas lancarnya sumber mata air yang selama ini telah mengairi sawah lebih dari 15 desa, untuk kesejahteraan dan keselamatan seluruh warga dari segala penyakit dan bencana," ungkap Cik Ono, Kepala Desa Penanggal, Candipuro.

Malam hari sebelumnya, lebih dari 2 ribu warga juga telah menggelar kegiatan pawai obor dan sholawat Nabi.

"Puncaknya hari ini, selain tradisi Ruwat Air di sumber mata air juga rebutan gunungan hasil bumi dan makan bersama," tambahnya.

Sementara itu, pantauan di lapangan banyak juga masyarakat dari luar Desa Penanggal, yang sengaja datang untuk melihat dan mengabadikan gambar foto dan video, bahkan ikut berebut gunungan hasil bumi.

"Seru, saya sengaja datang untuk melihat acara Grebeg Suro di Desa Penanggal, kemarin lihat di Hutan Bambu Sumbermujur, dua desa ini memang cukup menarik dan istimewa karena letakjya di kaki Gunung Semeru," ujar Kinanti, salah satu warga asal Surabaya.

Kinanti tak datang sendirian, namun bersama 5 temannya yang secara khusus untuk berburu foto.

"Lumajang memang kota yang kaya budaya, tradisi dan kearifan lokal, hal semacam inilah yang memang harus terus dilestarikan, top pokoknya," pungkasnya. (wso/rey)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral