- tvone - habib
Hindari Kemacetan Proyek Perbaikan Jalur Pantura Gresik-Lamongan, Pemotor Nekat Lewat 'Jalan Tikus'
Gresik, Jawa Timur - Proyek perbaikan jalur Pantura di Kecamatan Duduksampean Gresik dan Kecamatan Deket, Lamongan, mengakibatkan kemacetan. Akibatnya banyak pengguna jalan memilih jalur alternatif agar tidak terjebak macet. Bahkan para pemotor nekat melewati jalan tikus yang sempit hingga jembatan desa yang kondisinya memprihatinkan.
Pengalihan arus kendaraan baik dari arah kota Lamongan maupun daro arah Gresik sengaja dilakukan, untuk kelancaran proses pengecoran, kendaraan baik roda 4 maupun roda 2 diimbau untuk sementara waktu menggunakan jalur lain yang telah di sarankan sesuai petunjuk petugas kepolisian.
Sayangnya, tidak sedikit roda empat yang putar balik lantaran belum mengetahui adanya perbaikan jalan. Sedangkan untuk kendaraan roda dua masih bisa menggunakan jalur alternatif di Desa Tanggulrejo Manyar dan Desa Wedoro, Kecamatan Glagah.
Namun, akses yang dilintasi kendaraan roda dua ini harus menyusuri jembatan Kali Corong dan Jalan Tambak yang berukuran sempit. Karena sempit, tak jarang pemotor yang melintas dibuat deg-degan dan harus ekstra hati-hati, terutama saat berpapasan dengan pengendara dari arah berlawanan.
Apalagi, infrastruktur jembatan yang terbuat dari kayu kini dalam kondisi sangat tidak layak. Kanan kiri jembatan tidak ada pembatas, sehingga langsung air tambak dan dapat mudah sekali jatuh bila hilang keseimbangan. Sejauh ini, sudah ada dua pengendara yang jadi korban tercebur.
“Baru kali pertama melintasi jembatan ini dan tidak tau adanya jalur alternatif Tanggulrejo menuju Glagah, saya mau pulang ke Glagah cukup was-was saat melintasi jembatan,” ungkap Ali Wahyudi, salah satu pengendara roda dua yang melintas, Selasa (19/7).
Guna mengantisipasi insiden serupa, warga desa Tanggulrejo melakukan pengaturan arus lalu lintas jalan, agar pengendara yang melewati jembatan tidak terjatuh saat menumpuknya kendaraan yang melintas.
Sebenarnya, pihak pemerintah desa (Pemdes) setempat sudah pernah mengusulkan kepada dinas terkait agar memperbaiki jembatan jalur alternatif tersebut. Namun hingga saat ini, permohonan belum juga dikabulkan.
Kepala Desa Tanggulrejo Abdul Karim Ali berharap pemerintah daerah (Pemda) memberikan perhatian khusus terhadap kondisi jembatan akses jalur alternatif yang sudah tidak layak ini. Sehingga memberikan rasa nyaman dan aman bagi para pengendara yang melintas.
“Sampai saat ini tidak ada perhatian dari pemerintah kabupaten menggunakan mekanisme alokasi dana BK maupun top down melalui dua desa, Tanggulrejo dan Gumeno,” terangnya.
Menurut informasi, penutupan akses jalan perbatasan Gresik-Lamongan ini berlaku sejak 19 Juli hingga 1 Agustus 2022 mendatang. (mhb/rey)