- tim tvone - edy cahyono
Menparekraft Sambut Baik Aplikasi Smart Tourism and Infrastructure Hospitality, Majukan ICT Parekraft
Malang, Jawa Timur - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/ Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menyambut baik diluncurkannya aplikasi Smart Tourism and Infrastructure Hospitality, yang menyediakan informasi lengkap tentang pariwisata dan ekonomi kreatif di Malang, seperti destinasi wisata hingga kuliner.
Menparekraf Sandiaga saat menghadiri peluncuran Smart Tourism & Infrastructure Hospitality di Universitas Merdeka Malang, Rabu (29/07) mengatakan, kehadiran aplikasi Smart Tourism dan Infrastructure Hospitality juga merupakan langkah tepat dalam memajukan Information Communications Technologies (ICT) pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
ICT merupakan salah satu pilar penilaian dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI), dimana dalam penilaian tahun 2021 lalu Indonesia menempati peringkat 32 dunia atau naik 8 peringkat dari posisi sebelumnya (peringkat 40).
“Smart Tourism dan Infrastructure Hospitality adalah bagian kolaborasi pentahelix untuk menghadirkan perbaikan di salah satu indikator pariwisata, dan ini merupakan langkah yang saya apresiasi. Smart Tourism dan Infrastructure Hospitality ini bisa memajukan Information and Communications Technologies (ICT), sehingga diharapkan bisa menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun ini,” kata Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf juga menilai adanya Smart Tourism dan Infrastructure Hospitality bisa membantu meningkatkan pendapatan pelaku parekraf. Hal ini karena teknologi mampu membuka begitu banyak lapangan kerja.
“Semoga seluruh pemangku kepentingan pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat terus berupaya untuk bergerak cepat mengikuti pesatnya perkembangan teknologi, membantu memulihkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia pasca pandemi Covid-19,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Sandiaga menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap industri pariwisata di seluruh dunia, termasuk Indonesia, sehingga berdampak pada arah pengembangan pariwisata yang kini bergeser dari mass tourism ke arah quality tourism.