- tim tvone - wawan sugiarto
Akhirnya, Jembatan Sememu yang Ambruk Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru, Mulai Dibangun
Lumajang, Jawa Timur - Penantian lama warga Desa Sememu, Kecamatan Pasirian dan Desa Gesang, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, terjawab. Pasalnya, setelah 16 bulan lamanya, jembatan penghubung desa yang ambruk akibat diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru, kini mulai dibangun.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengatakan, perbaikan jembatan Sememu ini tidak hanya sekedar membangun kembali jembatan. Namun, akan ada perubahan bentuk untuk menghindari kejadian ambruknya jembatan akibat terjangan banjir lahar dingin Semeru kembali terulang.
Kabarnya, Jembatan Sememu yang memiliki panjang 30 meter akan ditinggikan dari yang semula hanya tujuh meter dari sungai, menjadi 13 meter. Tidak hanya itu, lebar jembatan juga akan ditambah empat meter dari yang sebelumnya hanya lima meter, menjadi sembilan meter.
Untuk membangun kembali jembatan Sememu, Pemkab Lumajang menggelontorkan anggaran sebesar 7 miliar rupiah
"Pekerjaan jembatan di Gesang ini kita anggarkan Rp7 milyar, dengan panjang 30 meter, lebar sembilan meter, dan tinggi 13 meter," kata Thoriq saat ditemui di Lumajang, Kamis(29/6).
Sebelumnya, gelombang aspirasi warga meminta segera ada perbaikan jembatan itu tidak henti-hentinya disampaikan langsung ke Bupati maupun DPRD Lumajang. Sebab, putusnya jembatan ini sangat mengganggu mobilitas warga, baik akses lalu lintas, perekonomian dan pelajar.
Warga harus melewati jalur lain yakni jalur jembatan Sungai Mujur di Desa Lempeni Tempeh, maupun jembatan limpas Kali Putih di Desa Nguter Pasirian.
Selain jarak tempuh yang lebih jauh, jalan ini mengalami kerusakan yang sangat parah akibat padatnya volume truk bermuatan pasir. Bahkan , warga sempat membuat jembatan alrernatif secara swadaya menggunakan bambu sambil menunggu pemerintah memperbaiki jembatan yang ambruk itu.
Tidak jarang, saat terjadi hujan lebat yang membuat debit air dan arus sungai meningkat, jembatan darurat itu pun hanyut terbawa.
Thoriq menjelaskan, lamanya jembatan itu terputus dan tidak segera diperbaiki lantaran adanya proses birokrasi yang mewajibkan pemerintah untuk melalui proses tender.
Kini proses itu telah tuntas dan sudah mulai tahap pengerjaan. Thoriq menyebut perbaikan jembatan ini ditargetkan akan selesai pada bulan November 2022.
"Pembangunan jembatan ini diperkirakan akan selesai dalam waktu lima bulan," jelasnya.
Sementara itu, dengan dimulainya pembangunan jembatan ini, langsung disambut baik warga setempat .
"Semoga pembangunanannya lancar dan tepat waktu, biar akses warga segera normal," harap Isnaeni. (wso/hen)