Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Sumber :
  • Instagram @ericahyadi_

Peringati Hari Lahir Soekarno, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi: Surabaya Menjadi Takdir Bung Karno

Senin, 6 Juni 2022 - 15:11 WIB

Tanggal 6 Juni merupakan hari spesial bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya tanggal 6 Juni tersebut merupakan hari lahir Soekarno.

Sebagaimana diketahui, Presiden Republik Indonesia yang pertama tersebut lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Peneleh, Surabaya, Jawa Timur.

Melalui akun Instagram pribadinya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi @ericahyadi_, Senin (6/6/2022) terlihat turut memperingati hari lahir Soekarno ini.

“Surabaya, 6 Juni 1901. Fajar merekah. Di rumah kecil di Pandean Gang IV, tangis seorang bayi pecah setelah lahir dari rahim ibunya. Bayi itu, “Putera Sang Fajar”, kelak menjadi proklamator kemerdekaan Indonesia: Soekarno,” tulis Eri Cahyadi.

Menurut Wali Kota Surabaya tersebut, Soekarno dan Surabaya bak sudah menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

“Surabaya dan Bung Karno; serta Bung Karno dan Surabaya ibarat dua sisi dalam satu keping mata uang yang tak terpisahkan. Saya menyebutnya “Surabaya menjadi takdir Bung Karno” karena begitu lekatnya kota ini dalam perjalanan hidup beliau,” tuturnya.

“Sudah selayaknya kita bangga, terharu, bahwa Surabaya ditakdirkan menjadi bagian dalam perjalanan dan perjuangan Bung Karno,” paparnya.

“Surabaya bukan hanya tempat lahir Bung Karno. Lebih dari itu, kota ini ada dalam persenyawaan ideologi hidup Bung Karno,” bebernya.

Meski di masa kecilnya Soekarno pindah dari Surabaya, namun menurut Eri Cahyadi kota pahlawan ini tetaplah menjadi takdir Soekarno.

“Setelah lahir, kemudian masa kecil berpindah, Surabaya tetaplah kemudian menjadi takdir Bung Karno setelah ayahnya, Raden Soekemi, mengirimkan sang anak untuk bersekolah di Surabaya dan indekos di rumah tokoh Islam, Haji Oemar Said Tjokroaminoto, di Peneleh,” ucapnya.

“Dan di Peneleh itulah, Bung Karno belajar banyak soal agenda-agenda kerakyatan. Ia terlibat dalam diskusi-diskusi dengan aktivis yang memiliki latar belakang ideologi beragam,” ungkapnya.

“Tentu saja, proses pencarian ideologi Bung Karno di Surabaya dan nilai-nilai yang diperolehnya di Peneleh pastinya turut menjadi salah satu referensi bagi Bung Karno dalam menggali nilai-nilai kearifan rakyat, yang kemudian berujung pada penyusunan Pancasila,” pungkasnya. (bel)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral