- tvone - wawan s
Pedagang dan Pembeli Mengeluh, Harga Telur Ayam di Lumajang Tembus Rp28 Ribu per Kilogram
Lumajang, Jawa Timur - Seperti yang sudah diprediksi sebelumnya, harga telur ayam di sejumlah agen dan pedagang di Kabupaten Lumajang, terus meroket. Seperti yang terpantau di sejumlah lapak pedagang di Pasar Baru Pasirian yang saat ini, rata-rata pedagang menjual telur ayam dengan harga Rp28 ribu per kilogram.
"Sudah diprediksi jika harga telur ini akan terus naik, sangat tinggi malahan, per hari ini saya jual 28 ribu per kilogram, " kata Sulis, salah satu pedagang saat ditemui dilapaknya.
Menurut Sulis, kenaikan harga telur yang terjadi sepekan usai lebaran ini, akan terus terjadi. Sebab, saat ini harga pakan juga mahal serta banyak ternak yang tidak produktif lagi.
"Kayaknya ndak berhenti di harga 28 ribu, besok atau lusa pasti akan naik lagi, " imbuhnya.
Selain harga pakan yang naik serta terbatasnya produksi telur, sehingga perternak mau tidak mau harus melakukan penyesuaian harga, Sulis juga menangkap adanya peralihan konsumsi kebutuhan lauk pauk dari daging sapi ke telur ayam, juga menjadi faktor pemicu meroketnya harga telur ayam saat ini.
"Saat ini kan banyak sapi yang sakit, jadi kelihatannya warga mengalihkan kebutuhan lauk pauk dari daging ke telur, "jelasnya.
Disisi lain, dengan mahalnya harga telur ayam saat ini, Sulis juga mengaku sering mendapatkan protes dari para pembeli dan pelanggannya.
Dengan kondisi harga telur ayam yang terus meroket, baik Sulis maupun pedagang lainya terutama para pembeli, berharap ada upaya konkrit dari pemerintah untuk menstabilkan harga-harga.
"Saat ini bukan hanya telur, hampir semua komoditi pangan juga terus naik, Saya cuma berhasil ada solusi dari pemerintah," pungkasnya.
Tak hanya pedagang, para pembeli juga sangat mengeluhkan dengan mahalnya harga telur ayam.
Sri Latifah (49), seorang pembeli mengaku harus menurunkan jumlah pembelian telur dari biasanya sebanyak 3 kilogram.
"Saya biasanya beli 3 kilogram, tapi karena naik terus jadi turun jadi satu kilo saja,"jelasnya.
Selain untuk menjangkau kebutuhan dapur lainnya, Latifah juga mengaku hal itu sengaja dilakukan untuk menghemat pengeluaran di tengah naiknya harga sejumlah kebutuhan pangan dan bahan pokok.
"Ya dihemat saja, saat ini hampir semua harga kebutuhan pangan dan sembako juga pada mahal," katanya. (wso/rey)