- tim tvone - ary suprayogi
Jenazah Pasien di Pasuruan Ditandu karena Kecewa, Viral di Medsos
“Kami dapat laporan dari petugas jaga. Alhamdulillah tadi pagi kami sudah ke keluarga. Kami mohon maaf jika ada ketidaknyamanan selama dirawat di sini,” kata Deby.
Menurut Deby, keluarga sebenarnya bermaksud baik dengan membawa jenazah menggunakan ambulans desa. Namun, RSUD Grati sejatinya telah memiliki layanan ambulans gratis dari program pemerintah daerah untuk masyarakat.
“Yang sebenarnya, keluarga ingin membawa jenazah memakai ambulans desa. Padahal kami punya ambulans gratis dari program pemerintah daerah. Karena situasi panik, terjadilah miskomunikasi,” terangnya.
Ia juga menjelaskan, kesalahpahaman muncul ketika keluarga hendak meminjam drakbar (kereta dorong jenazah). Sebagian petugas mengira alat itu akan dibawa pulang, sehingga muncul salah paham di lapangan.
“Seharusnya keluarga mau pinjam drakbar untuk memindahkan jenazah, tapi teman-teman di lapangan mengira alat itu mau dibawa pulang. Dari situlah terjadi kepanikan,” tambahnya.
Pihak rumah sakit menyatakan, setelah dilakukan klarifikasi, kedua belah pihak sudah saling memahami dan memaafkan.
“Alhamdulillah keluarga sudah bercerita dan saya juga sudah menerima. Mereka meminta maaf, kami juga meminta maaf. Kedepan tentu kami akan evaluasi pelayanan kami agar lebih baik lagi,” pungkas Deby. (asg/hen)