- tim tvone - zainal ashari
BI Jatim Luncurkan Strategi Investasi Manufaktur untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan di Jawa
Surabaya, tvOnenews.com - Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (BI Jatim) meluncurkan buku kajian bertajuk “Strategi Peningkatan Investasi Sektor Manufaktur untuk Mendukung Pertumbuhan Berkelanjutan di Wilayah Jawa” dalam rangkaian Java Regional Economics Forum (JREF) 2025 yang digelar di Surabaya, Rabu (5/11).
Kajian ini menjadi bagian dari upaya memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, lembaga keuangan, akademisi, serta pelaku industri untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Pulau Jawa.
“Wilayah Jawa memiliki daya saing investasi dan kualitas SDM tertinggi di Indonesia. Sektor manufaktur menyumbang 27,85% terhadap perekonomian Jawa dan menyerap 34,31% tenaga kerja,” ujar Kepala Perwakilan BI Jatim, Ibrahim.
BI se-Jawa terus mendorong investasi berkelanjutan melalui berbagai program seperti investment dialogue, banking profiling, investment courtesy, dan investment forum.
Peluncuran buku ini diharapkan mampu menjembatani hasil riset akademik dengan kebijakan publik berbasis data dan bukti ilmiah (evidence-based policy).
Dalam forum tersebut, sejumlah pemangku kepentingan turut menyampaikan pandangan strategis:
Dandi Wirustyastuko, Analis Kebijakan Ahli Madya Kemenko Perekonomian, menekankan pentingnya optimalisasi konektivitas dan efisiensi rantai pasok nasional.
Nila Kumalasari, Sekretaris BPSDMI Kementerian Perindustrian, menyoroti pengembangan kompetensi tenaga kerja melalui program vokasi dan pelatihan berbasis kebutuhan industri.
Riyanto, Peneliti Senior LPEM UI, memaparkan potensi besar investasi hijau di Jawa yang dapat meningkatkan efisiensi energi dan membuka peluang ekspor produk ramah lingkungan.
“Kolaborasi lintas sektor dan insentif kebijakan sangat dibutuhkan untuk mempercepat transisi menuju industri hijau yang kompetitif,” tegas Riyanto.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Tri Yanuarti, menambahkan bahwa BI juga berperan aktif dalam mendukung investasi produktif melalui penguatan intermediasi keuangan, pengembangan ekosistem pembiayaan hijau, dan transparansi informasi investasi lewat program IRU–RIRU–GIRU.
Hasil kajian BI Jatim menghasilkan empat rekomendasi strategis:
1. Penguatan koordinasi lintas sektor dalam pengembangan kawasan industri dan hilirisasi komoditas unggulan.
2. Percepatan investasi hijau melalui kebijakan insentif dan inovasi teknologi.
3. Peningkatan produktivitas tenaga kerja melalui digitalisasi dan program vokasi.
4. Perluasan akses pembiayaan bagi industri kecil dan menengah dalam rantai pasok manufaktur.