- antara
Labfor: Penyebab Kebakaran Tunjungan Plaza 5 Adalah Hubungan Longgar Listrik di Terminal Lampu
Surabaya, Jawa Timur - Kepala Bidang Laboratorium Forensik Polri Cabang Surabaya, Kombes Polisi Sodiq Pratomo, memaparkan penyebab kebakaran yang terjadi di pusat perbelanjaan Tunjungan Plaza 5 Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
"Hasil laboratorium, sumber api pemicu kebakaran berasal dari akumulasi panas (heat accumulation) selama terjadinya hubung longgar listrik (loose contact) pada salah satu terminal kabel lampu penerangan," ujar Kombes Sodiq Pratomo di Surabaya, Rabu.
Terminal kabel lampu penerangan yang mengalami loose contact tersebut terdapat di plafon teras bioskop yang berada di lantai 10 gedung. Akibat loose contact tersebut, komponen terminal lampu pada plafon meleleh dan membakar isolasi kabel.
Percikan api yang muncul kemudian makin membesar setelah mengenai media bahan mudah terbakar, seperti plastik, kayu, kertas di sekitar area plafon bangunan tersebut. Loose contact itu terjadi pada sebuah sekrup terminal lampu penerangan.
"Di sekrup terminal lampu. Biasanya kan dipasang di terminal, lalu dikencengi (dikunci) pakai sekrup," ucap dia.
Mengenai ada atau tidaknya unsur kesengajaan atas pemicu kebakaran TP-5 yang telah ditemukan pihak Labfor Polri Cabang Surabaya, Kombes Sodiq enggan mengungkapkannya. Menurutnya, hal tersebut merupakan kewenangan pihak penyidik Polrestabes Surabaya yang menangani kasus tersebut.
Dikatakannya, hasil labfor tersebut sudah dilaporkannya ke Satreskrim Polrestabes Surabaya Surabaya dan Bidang Humas Polda Jatim.
"Itu ranahnya penyidik. Perlu pendalaman penyidik," katanya.
Sebagai edukasi, Kombes Sodiq menerangkan penyebutan istilah korsleting listrik memang sudah lumrah menjadi perbendaharaan kata bagi masyarakat umum manakala mendapati adanya sebuah insiden kebakaran.
Padahal, ada tiga macam penyebab korsleting listrik yang berpotensi menjadi pemicu awal kebakaran, yakni pertama, overload. Korsleting listrik akibat overload lebih mungkin disebabkan kapasitas kabel tidak mampu menahan laju arus listrik sehingga terjadi panas pada kabel, kemudian lapisan pembungkus kabel tersebut meleleh dan mengenai benda-benda berbahan mudah terbakar di dekatnya.
Kedua, kebocoran arus listrik. Korsleting yang disebabkan kebocoran arus listrik itu lebih mungkin terjadi ketika terdapat kabel yang saling bersebelahan, terkena air, atau kondisi lapisan pembungkusnya terbuka.