- antara
Tragedi Ambruknya Musala Pondok Pesantren Al Ghoziny Sidoarjo, Basarnas Prioritaskan Suplay Vital Korban Reruntuhan
Sidoarjo, tvOnenews.com - Basarnas memprioritaskan suplai oksigen, makanan, minuman hingga infus terhadap korban berstatus merah yang masih terjebak reruntuhan dalam tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, di Sidoarjo.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, Rabu (1/10) menjelaskan bahwa saat ini para korban yang masih terjebak dengan status kesadaran merah memungkinkan untuk bertahan lebih dari batas waktu 72 jam pascakejadian yang mendapatkan suplai vital.
"Saat tim dapat mencapai korban, melalui celah-celah di bawah reruntuhan yang tersedia, selama mendapatkan suplai makan minum serta infus, maka memungkinkan korban dapat bertahan lebih lama," kata Syafii.
Syafii menyatakan bahwa para korban yang terjebak tersebut mampu bertahan lebih dari 72 jam, karena hingga saat ini masih memberikan tanda-tanda kehidupan yang didukung dengan pasokan suplai oksigen, makan, minum, infus, vitamin serta obat-obatan.
Ia menambahkan bahwa dalam prinsip Basarnas serta visi Search and Rescue (SAR) internasional, setiap nyawa korban yang dapat diselamatkan merupakan aset yang tak ternilai harganya.
"Apalagi yang menjadi korban kali ini merupakan anak-anak yang berpotensi membawa negara menjadi lebih baik di masa depan, maka kami akan terus memprioritaskan upaya penyelamatan korban" kata Syafii.
Adapun menurutnya, para personel yang diterjunkan dalam proses evakuasi kali ini berjumlah 379 personel yang berasal dari 65 instansi berbeda. Hal itu merupakan bentuk upaya pemerintah untuk menangani peristiwa yang terjadi pada 29 September 2025.
Sementara itu saat kini tim penyelamatan gabungan menemukan 15 titik korban di bawah reruntuhan bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny. Dari 15 titik tersebut, delapan korban diantaranya dalam tingkat kesadaran warna hitam, sementara tujuh lainnya berada di tingkat kesadaran merah.
Tim gabungan hingga kini telah berhasil melakukan evakuasi terhadap 11 korban yang sempat terjebak di bawah reruntuhan bangunan. Dari 11 korban tersebut tiga diantaranya meninggal dunia. (hen)