- tvOne - happy oktavia
Antrean Truk di Ketapang Menumpuk, Pemkab Banyuwangi Dirikan Posko dan Bagikan Makanan
Banyuwangi, tvOnenews.com – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan Polresta Banyuwangi mendirikan empat posko gabungan, dan menyiagakan petugas yang disebar di beberapa titik. Pembangunan posko gabungan ini harus dilakukan karena sudah terjadi beberapa kali antrean panjang kendaraan bertonase besar yang mengalami macet di jalur Pantura Banyuwangi – Situbondo.
Pemkab juga membagikan makanan untuk para sopir yang harus mengantre lama di Pelabuhan Ketapang. Sebab sebagian besar para sopir truk tronton itu mengaku sudah menunggu lebih dari dua hari untuk antre masuk kapal.
Petugas gabungan dari BPBD, Dishub, Satpol PP, dan Tagana membagikan lebih dari 500 nasi bungkus kepada para sopir yang ada di Dermaga Bulusan, Selasa (5/8).
Pembagian makan ini karena para sopir mengeluhkan susah mencari warung makan di kawasan kantong parkir dermaga Bulusan. Ini akan terus dilanjutkan dalam 4 hingga 5 hari ke depan, sambil melihat kondisi di lapangan.
Putu sopir truk yang hendak mengirim semen ke Bali, antrean ini berdampak terhadap biaya operasional yang dikeluarkan.
“Harusnya bisa diberikan ke istri, habis untuk biaya makan di sini. Tapi barusan dapat nasi bungkus, saya ucapkan terima kasih atas bantuannya,” ungkap Putu.
Ipuk mengungkapkan kemacetan yang terjadi di jalur menuju Pelabuhan Ketapang, telah memberikan dampak sosial ekonomi bagi Banyuwangi. Demikian juga di sektor pariwisata dan agenda resmi daerah. Tidak hanya masyarakat, namun tamu maupun wisatawan mengeluh perjalanan yang terlambat.
“Alhamdulilah dua hari terakhir sudah terurai antreannya. Tinggal yang ada di dermaga Bulusan yang antre. Kami juga terus melakukan komunikasi kepada pihak terkait untuk bisa segera menyelesaikan masalah ini. Kami juga berterima kepada Forkopimda Banyuwangi, TNI, Polri, dan semua pihak yang telah bekerja keras berusaha mengatasi masalah ini,” harap Ipuk.
Sebelumnya, kemacetan di Ketapang disebabkan karena jumlah kapal jenis eks LCT (Landing Craft Tank) terbatas karena harus dilakukan perbaikan, sehingga terjadi penumpukan kendaraan.
Kemacetan sempat terurai setelah jumlah kapal mulai ditambah menjadi sembilan unit, bahkan ada dua bantuan kapal dengan kapasitas besar. Namun dalam beberapa hari terakhir, kemacetan juga dikarenakan faktor cuaca yang membuat Pelabuhan Ketapang diterapkan sistem buka tutup, sehingga kembali menghambat operasional
Meskipun tidak memiliki kewenangan langsung, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan, Pemkab telah berupaya memberikan bantuan dengan menurunkan tim dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Sosial, hingga BPBD untuk bersiaga di akses menuju Ketapang membantu mengurai kemacetan. (hoa/gol)