news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

120 calon siswa SMAN 1 Giri Banyuwangi Tidak Jadi diterima.
Sumber :
  • tim tvone - happy oktavia

Alasan Sistem Error, 120 Calon Siswa SMAN 1 Giri Banyuwangi Tidak Jadi Diterima

120 calon siswa yang hendak melakukan daftar ulang ke SMA Negeri 1 Giri Banyuwangi, kena prank Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Provinsi Jawa Timur.
Rabu, 2 Juli 2025 - 13:04 WIB
Reporter:
Editor :

Banyuwangi, tvOnenews.com – Inilah yang dialami 120 calon siswa yang hendak melakukan daftar ulang ke SMA Negeri 1 Giri Banyuwangi. Sejak Senin (1/7) pagi hingga sore, silih berganti wali murid bersama anaknya harus pulang lagi bahkan dengan kondisi menangis, gegara merasa kena prank Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Provinsi Jawa Timur.

Seperti yang dialami Elizabeth Wulandari Widiastuti. Wali murid berusia 52 tahun ini mendatangi SMAN 1 Giri dengan sejumlah berkas penerimaan siswa baru yang sah dari website SPMB Provinsi Jawa Timur. Dengan wajah sumringah, dia datang bersama putrinya, Maria Caroline Seftiani Sawitry.

Ibu dan anak ini datang karena sesuai dengan berkas yang dicetak dari website SPMB Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur kalau diterima sebagai siswa di SMAN 1 Giri Banyuwangi melalui jalur domisili.

Tiba di SMAN 1 Giri sekitar pukul 10.00 WIB, Elizabeth langsung ditolak dan diminta kembali ke sekolah pada pukul 13.00 WIB.
“Saya dan anak saya sudah ke sekolah pagi karena jam 4 itu sudah ada pengumuman kalau anak diterima dan ini sah, resmi dari website PPDB. Sampai di sekolah, jangankan dilihat berkas saya, baru masuk sudah disuruh pulang,” terang Elizabeth kepada wartawan, Selasa (1/7).

Elizabeth menyebut, anaknya tersebut memiliki nilai akademis yang baik dan tidak ada angka 7 disana. Namun, putrinya mengambil jalur domisili lantaran lokasi tinggalnya dekat dengan sekolah tersebut, sehingga tak ada firasat bahwa putrinya akan ditolak.

“Anak saya pinter, gak neko-neko dan nilainya bagus terus. Tapi ini ambil domisili karena di Kebalenan rumahnya kan dekat, serta peluang ini lebih besar,” ujar Elizabeth sambil beruraian air mata.

Dia curiga ada upaya permainan dalam penerimaan siswa baru dan nasib anaknya jadi korban.

“Logikanya, anak saya masuk daftar nomor 7 katanya kuota tinggal 3 kenapa kok masih dibuka. Harusnya ditutup dan tidak diumumkan diterima, bagaimana nasib anak saya kan harusnya bisa dia masuk SMA sini,” keluh Elizabeth sambil mengusap air matanya.

Hal yang sama juga dialami oleh Nuryanto, salah satu orang tua siswa mengaku kecewa dan kena prank terhadap sistem penerimaan siswa baru yang mengabaikan kepentingan anak dalam mencari pendidikan terbaik.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral