- muhammad imron
Lansia Hilang Terseret Banjir Bandang di Kediri, Belasan Rumah Terdampak Longsor dan Banjir
Kediri, tvOnenews.com – Seorang lansia dilaporkan hilang terseret arus saat banjir bandang melanda Dusun Tumpakbeji, Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Sabtu (17/5/2025) dini hari. Korban bernama Tekad (80), diduga terbawa derasnya aliran sungai yang meluap usai hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Menurut keterangan keluarga, peristiwa nahas itu terjadi saat keluarga korban tengah menyelamatkan ternak kambing mereka di belakang rumah. Nenek Tekad diduga keluar rumah untuk melihat kondisi anak-anaknya, namun tiba-tiba banjir datang dan menyeret segalanya.
“Anak-anak menyelamatkan diri masing-masing dan tidak menyadari nenek Tekad ikut keluar rumah. Setelah dicari, hingga hari ini belum ditemukan,” ujar Samar, kerabat korban.
Selain banjir, longsor juga terjadi di wilayah Desa Pamongan yang mengarah ke Desa Blimbing. Material longsoran menyumbat aliran sungai dan memicu banjir besar yang merusak rumah warga, termasuk rumah milik keluarga Tekad. Dapur, kamar, dan kandang kambing dilaporkan mengalami kerusakan parah.
Kapolsek Mojo, AKP Karyawan Hadi, membenarkan bahwa bencana banjir dan longsor melanda sedikitnya tiga desa di Kecamatan Mojo: Desa Blimbing, Desa Petungroto, dan Desa Ngetrep.
“Di Petungroto ada sekitar 15 titik longsor. Di Desa Ngetrep, beberapa lahan dan rumah ikut terdampak. Sementara di Blimbing, satu rumah rusak parah dan banjir menghanyutkan 13 ekor kambing serta seorang lansia bernama Tekad yang hingga kini masih dalam pencarian,” kata Kapolsek saat ditemui di lokasi kejadian.
Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Kediri, SAR Brimob, dan Polsek Mojo saat ini masih melakukan pencarian intensif terhadap korban. Hingga siang ini, belum ada tanda-tanda keberadaan lansia tersebut.
Akibat bencana ini, total 19 titik di tiga desa dilaporkan mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Warga yang terdampak telah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. Petugas juga disiagakan di titik-titik rawan guna mengantisipasi longsor susulan, mengingat curah hujan di wilayah dataran tinggi masih tinggi.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di lereng bukit atau dekat aliran sungai, untuk tetap waspada dan segera melapor jika melihat tanda-tanda potensi longsor atau banjir. (min/far)