- Tim tvone - happy oktavia
5 Bulan Menanti Keadilan, Begini Suasana Hari Raya Idul Fitri Keluarga Siswi MI Korban Pembunuhan di Banyuwangi
Banyuwangi, tvOnenews.com – Momen hari raya Idul Fitri paling dinanti setelah sebulan penuh menjalankan puasa. Tidak terkecuali keluarga Ahmad Doni (36) di Desa Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru. Masih ada guratan kesedihan, keluarga yang kehilangan putrinya, Dinda Carla Nur Anindita (7), pada 13 November 2024 lalu akibat peristiwa pemerkosaan dan pembunuhan, mulai lebih tenang.
Siti Chusairi (32) ibunda korban, tampak menggendong putra ketiganya yang baru berumur 3 bulan. Sedangkan Bintang, putra sulungnya, tampak asyik bermain sendiri di sudut rumah.
Lantaran masih dalam suasana Idul Fitri, tampak sejumlah kerabat dan tetangga yang datang ke rumah itu, silih berganti. Banyaknya tamu yang datang, pasutri itu tampak menguatkan diri.
“Tahun ini itu rasanya seperti tidak ikut Idul fitri, karena ada yang kurang gitu rasanya. Karena biasanya ada Carla dan ada teman-temannya terus silaturahmi ke saudara-saudara tapi saat ini semua tinggal cerita,” ungkap Doni, Kamis (03/04).
Sembari membenahi peci hitam yang ia kenakan, Doni berucap tetap menanti keadilan bagi putrinya sampai kapan pun. Ia hanya bisa bermunajat dengan segenap pasrah pada Tuhan agar segera memberikan petunjuk untuk terungkapnya tabir yang menyelimuti kasus pembunuhan putri satu-satunya.
“Upaya kami tetap berdoa agar tim kepolisian untuk tetap mengungkap kasus ini,” tegas Doni.
Ia mengaku belum mendapatkan perkembangan terbaru terkait pengungkapan kasus kematian putrinya. Ia tak tahu lagi harus kemana untuk bertanya, semua pintu yang ia ketuk memberikan jawaban yang sama.
“Belum ada perkembangan terakhir, masih tetap proses katanya. Ingin tetap segera terungkap dan satu jangan sampai salah tangkap,” pungkas Doni.
Seperti yang dikabarkan tvOnenews.com sebelumnya, Rabu 13 November 2024 siang, terjadi peristiwa memilukan yang menimpa Dinda Carla Nur Anindita sepulang sekolah. Bocah perempuan yang duduk di bangku kelas 1 MI di Desa Kalibaru Manis itu harus meregang nyawa di sebuah kebun, sekitar 200 meter dari rumahnya.
Kondisinya sangat mengenaskan saat ditemukan ibunya dan sejumlah guru sekolah yang mencarinya. Bocah malang itu akhirnya dinyatakan sudah meninggal dunia saat dibawa ke Klinik NU Kecamatan Kalibaru.