- tim tvone - syahwan
Tawur Kesanga dan Pawai Ogoh-ogoh, Meriahkan Perayaan Nyepi di Lereng Bromo
Probolinggo, tvOnenews.com - Ribuan umat Hindu Tengger memadati Jurang Kendil, untuk mengikuti ritual Tawur Kesanga dan Pawai Ogoh-Ogoh dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi 1947 Saka, di Desa Sumberanom, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo.
Sebanyak 25 Ogoh-ogoh dari lima desa diarak keliling sebelum akhirnya dibawa ke lokasi upacara untuk prosesi Tawur Agung. Ritual ini menjadi simbol pemurnian dan keseimbangan alam semesta, yang berpuncak pada pembakaran Ogoh-ogoh sebagai perlambang penghancuran energi negatif sebelum memasuki masa penyepian.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kecamatan Sumber, Markut, mengatakan, bahwa ritual ini tidak hanya bermakna spiritual, tetapi juga mempererat kebersamaan antarumat beragama.
“Kami mengapresiasi semua pihak yang turut berpartisipasi, termasuk Banser yang membantu kelancaran acara ini. Ini bukti indahnya toleransi antarumat beragama di Probolinggo,” katanya.
Setelah Tawur Kesanga, umat Hindu Tengger memasuki Catur Brata Nyepi dengan menjalankan empat pantangan utama: amati geni (tidak menyalakan api), amati lelanguan (tidak bersenang-senang), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati karya (tidak bekerja).
"Ritual ini bertujuan untuk mencapai ketenangan batin dan keseimbangan dengan alam," tambahnya.
Sementara itu, Camat Sumber Nur Rachmad Sholeh menyampaikan, perayaan ini sebagai simbol keharmonisan di lereng Bromo.
"Setelah Nyepi, rangkaian ibadah akan ditutup dengan tradisi Ngembak Geni, yang menandai kembalinya kehidupan normal dengan hati yang telah disucikan," Sabtu (29/3).
Perayaan Nyepi di kawasan Bromo terus menjadi daya tarik wisata religi, sekaligus menunjukkan harmoni sosial di tengah keberagaman. (msn/hen)