

- happy oktavia
Sidak di Pasar Banyuwangi, DPRD Pastikan Minyakita yang Beredar Sesuai Takaran
Banyuwangi, tvOnenews.com – Inilah temuan Komisi II DPRD Banyuwangi saat melakukan inspeksi mendadak untuk mengecek volume minyak goreng dalam kemasan bermerek Minyakita yang beredar di sejumlah pasar tradisional di wilayah setempat, Kamis (13/3).
Para anggota dewan mengambil sampel dengan membeli beberapa kemasan Minyakita di toko-toko yang berbeda di Pasar Blambangan. Minyak tersebut kemudian dituangkan ke wadah takar untuk diukur volumenya.
Minyakita yang dicek adalah kemasan botol dan plastik produksi CV Oleindo Amana Sejahtera (Oase Indonesia) Sidoarjo serta kemasan botol produksi PT Kusuma Mukti Remaja Karanganyar.
"Kami sidak di dua tempat, dengan Minyakita dari dua perusahaan yang berbeda. Setelah kami takar, literannya tepat. Jadi tidak ada kemungkinan dikurangi atau dicurangi," kata Ketua Komisi II DPRD Banyuwangi Emy Wahyuni Dwi Lestari, Kamis (13/3).
Dengan hasil inspeksi itu, ia berharap masyarakat Banyuwangi bisa lebih tenang karena volume Minyakita yang beredar di pasaran sesuai dengan takaran. Setidaknya untuk minyak yang dicek oleh anggota dewan.
Hal itu berbeda dengan temuan di beberapa daerah di Indonesia yang menunjukkan volume Minyakita masih kurang dari semestinya.
"Sidak dilakukan agar konsumen merasa aman. Istilahnya, tidak tertipu oleh perusahaan-perusahaan yang sedang booming mengakali literannya," tutur Emy.
Komisi II DPRD juga telah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan setempat untuk berkoordinasi terkait ketersediaan bahan pokok menjelang lebaran.
Salah satunya, ketersediaan dan kepastian kualitas minyak goreng yang beredar. Pihaknya berharap, kebutuhan bahan pokok di Banyuwangi akan mencukupi dengan harga yang tak melambung tinggi.
Salah satu pedagang di Pasar Blambangan, Susi, mengatakan, permintaan Minyakita di tokonya relatif stabil. Isu Minyakita yang volumenya berkurang tak mempengaruhi pembeli secara signifikan.
"Kalau saya seminggu biasanya bisa jual dua karton (24 botol)," kata Susi.
Meski demikian, Minyakita sebenarnya bukan yang terfavorit. Beberapa minyak goreng merek ternama lebih laris dibanding Minyakita di Toko Susi.
"Meskipun harganya lebih mahal. Tapi orang lebih suka beli itu. Mungkin kualitasnya beda bagi pembeli," tutup Susi. (hoa/far)