- tim tvone - kasianto
Finger Print masih Belum Maksimal, SD di Nganjuk dapat Instruksi Upgrade ke Scan Face Absen Pemindai Wajah
Saniran, Kepala SDN 2 Berbek, ketika dikonfirmasi mengatakan pengadaan alat absensi sudah dua kali, yang pertama adalah fingerprint dan yang kedua adalah fingerface.
"Awalnya alat tersebut digunakan untuk absensi, dari hasil absensi tersebut diinstruksikan untuk di print out yang hasilnya disetorkan ke Korwil Pendidikan Kecamatan Berbek, namun setelah pembayaran alat absensi tersebut lunas sudah tidak ada lagi instruksi absen," ungkap Saniran.
Menurut Saniran pengadaan dua unit alat absensi tersebut berdasarkan surat edaran dari Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk, yang pertama surat edarannya itu tertulis atau dalam bentuk kertas dan yang kedua dalam bentuk dokumen file yang dikirim via aplikasi WhatsApp.
"Surat edaran yang pertama suratnya itu dokumen tertulis di kertas, untuk yang kedua itu sudah tidak tertulis melainkan berbentuk file pdf yang dikirim via aplikasi WhatsApp," jelas Saniran.
Sementara di tempat terpisah Moch Jainuri Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (Kabid GTK) Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk, mengatakan bahwa seluruh lembaga pendidikan sudah memiliki alat absensi berupa fingerprint pengadaan tahun 2018.
"Karena saat itu mungkin masih menggunakan jempol, dan akhirnya kena covid, dan pada saat covid itulah tidak bisa pakai finger lagi, dan harus pakai retina, akhirnya pada tahun 2023, finger yang ada diganti yang bisa online, bukan baru tapi upgrade," kata Jainuri.
Terkait Ketika surat edaran, Jainuri mengaku lupa, Ia menjelaskan bahwa pengadaan tersebut sudah berlangsung lama.
Menurut Jainuri, bukan pengadaan lagi melainkan untuk upgrade alat absensi yang ada.
"Bukan pengadaan lagi, namun saya lupa ada atau tidaknya, namun tahun 2018 kan sudah ada fingerprint, kayaknya itu tidak ada surat edaran," ucap Jainuri.
Jainuri menegaskan bahwa tidak ada surat edaran, melainkan hanya ada instruksi berupa lisan untuk mengupgrade alat absensi tersebut.
"Tidak ada itu, yang ada secara lisan instruksi untuk upgrade gitu saja," tegas Jainuri.
Lebih lanjut Jainuri menambahkan bahwa rencana kedepannya ketika guru melakukan absensi akan terintegrasi ke Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk.
"Namun sampai hari ini baru dikoneksi lokal, karena server backbonnya dinas belum cukup," tambahnya.