- tvOne - m habib
Sambut Ramadan, Ratusan Warga Bululanjang Bawean Gelar Tradisi Rasol Mandikan Sapi di Laut
Gresik, tvOnenews.com - Sambut Ramadan dengan suka cita dan sekaligus sebagai wujud syukur usai membajak sawah di awal musim tanam, ratusan warga desa Bululanjang, Kecamatan Sangkapura, pulau Bawean Gresik menggelar tradisi rasol dengan memandikan ternak sapi mereka di laut.
Dalam tradisi unik penuh makna ini, terlihat sejak pagi ratusan warga desa setempat mulai dari anak anak hingga orang dewasa, berduyun-duyun datang ke tepi pantai untuk menggelar tradisi rasol.
Gelaran tradisi yang turun temurun warisan leluhur warga desa setempat ini, dimula dari memandikan sapi ternak di laut setelah selesai membajak sawah dan menanam padi.
Nah sebelum puncak tradisi rasol ini digelar, warga mengawalinya dengan melaksanakan doa bersama di setiap dusun masing-masing, dan puncaknya mereka berkumpul di kawasan pantai setempat untuk memandikan sapi ternak di laut beramai - ramai
Acara semakin meriah saat para kaum laki-laki ikut mandi dan menaiki hingga memandikan sapi ternaknya. Bahkan, ada beberapa warga perantauan Malaysia juga turut memeriahkan tradisi ini.
Hosa salah satu perantau yang pulang ke kampung halamannya di Bawean, mengaku baru kali ini melihat tradisi ini.
“Saya sudah lama tidak balik Boyan (Istilah Bawean bagi perantauan Malaysia - Singapura). Tradisi ini sangat meriah dan harus dilestarikan,” ujarnya, Minggu (23/2).
Sementara itu, Kepala Desa Bululanjang, Umar menjelaskan, jika tradisi Rasol tetap dilestarikan karena di dalam Rasol ada nilai-nilai agama yang sangat baik.
"Yaitu bagaimana kita belajar bersyukur atas semua nikmat yang telah kita terima, dan juga nilai-nilai kebersamaan juga ada dalam tradisi Rasol ini,” ungkap Umar.
Umar menambahkan, jika tradisi Rasol di desanya merupakan tradisi turun-temurun yang tetap dilestarikan hingga saat ini.
“Kami (Pemdes) sudah memasukkan tradisi Rasol sebagai agenda tahunan di Desa Bululanjang,” terangnya.
Tradisi Rasol ini, lanjut dia, selain memandikan sapi di laut. Tradisi ini juga momentum kebersamaan dan berkumpulnya seluruh warga desa setelah mereka lelah menggarap sawah selama musim tanam, mereka bersama sanak keluarganya berkumpul di kawasan pantai sembari membawa makanan untuk disantap bersama.