- veros afif
Emak-emak Korban Investasi Bodong Hingga Rp63 Milliar Segel Kantor Pegadaian Pamekasan
Pamekasan, tvOnenews.com - Puluhan emak-emak korban investasi bodong yang dilakukan oleh oknum agen pegadaian Kecamatan Palengaan, menggeruduk kantor cabang Pegadaian Pamekasan, Madura, Kamis (20/2/2025) siang.
Para emak-emak yang memaksa masuk ke dalam kantor pegadaian sempat bersitegang sampai histeris, lantaran para pegawai yang menjaga di loket kabur.
Mereka menuntut barang yang digadaikan sistem investasi yang mencapai Rp63 milliar itu segera dikembalikan kepada semua nasabah. Selain itu, ibu-ibu yang kecewa terhadap pegadaian lantaran tidak ada kejelasan, sehingga mereka menyegel kantor pegadaian.
Komariyah, salah satu korban investasi bodong oleh oknum agen atas nama Hozizah warga setempat itu sudah berlangsung beberapa tahun lalu. Namun aksinya itu diketahui dalam empat bulan terakhir.
"Kami menyegel kantor pegadaian cabang Pamekasan karena kecewa barang jaminan kami yang akan diganti tidak kunjung diberikan," ucap Komariyah.
Menurutnya, ratusan korban penipuan modus investasi itu tidak hanya puluhan malahan ratusan orang, sehingga semua kerugian mencapai Rp63 milliar.
"Setiap orang barang jaminan yang ditipu itu banyak, mulai dari surat tanah, surat kendaraan hingga barang berharga lain seperti emas yang mencapai 50 gram setiap orangnya," paparnya.
Komariyah menambahkan, modus pelaku melakukan penipuan miliaran uang dan barang milik ratusan nasabah agen pegadaian tersebut bervariasi, mulai dari sistem simpan pinjam, deposito investasi dengan bunga, gadai barang, hingga investasi.
"Investasi bodong itu diketahui setelah salah satu nasabah ingin menebus barang jaminan ke pegadaian, namun malah atas nama orang lain dalam surat administrasi yang dipalsukan oleh pegawai Pegadaian atas nama Hozizah," pungkasnya.
Sementara, Ach Jailani, kuasa hukum korban investasi bodong mengungkapkan, ia bersama puluhan emak-emak datang ke kantor pegadaian karena kecawa karena ganti rugi yang akan dikembalikan oleh pihak pegadaian tidak kunjung diberikan kepada para korban.
"Sehingga kami terpaksa menggeruduk dan melakukan penyegelan kantor Pegadaian cabang Pamekasan," ucap Ach Jailani.
Pihaknya akan terus berusaha untuk meminta ganti rugi kepada pihak Pegadaian cabang Pamekasan atas tindakan oknum pegawai yang menipu para nasabah hingga milliaran rupiah.