- tvOne - m habib
Korban KDRT oleh Oknum Pegawai Petrokimia Gresik Serahkan Bukti Video Mesum Terlapor ke Polisi
Gresik, tvOnenews.com - Korban kasus KDRT di Gresik akhirnya melaporkan suaminya sendiri dalam kasus dugaan perzinaan. Tidak hanya itu saja, korban dengan didampingi kuasa hukumnya juga menyerahkan bukti video mesum ke polisi Resort Gresik.
Untuk diketahui, saat ini kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami oleh korban POD yang tak lain merupakan istri sah pelaku, masih terus diselidiki oleh pihak Kepolisian.
Bahkan korban yang kini berusia 33 tahun itu, Senin(3/2) juga telah menjalani pemeriksaan lanjutan oleh penyidik di Mapolres Gresik.
Korban didampingi tim kuasa hukum, Bupati Gresik, Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gresik, dr Titik Ernawati, dan Direktur Utama RSUD Ibnu Sina Gresik.
Pada saat yang sama, korban juga kembali melaporkan suaminya yang berinisial IBP atas dugaan perzinahan.
Hal itu diungkapkan oleh kuasa hukum POD, Debby Puspita Sari. Menurutnya selain memenuhi panggilan untuk pemeriksaan lanjutan, kliennya juga melaporkan IPB atas dugaan perzinahan
“Kami memenuhi panggilan untuk pemeriksaan lanjutan dari kasus KDRT. Sekaligus melaporkan kasus dugaan perzinahan yang dilakukan oleh terlapor IBP,” ujarnya.
Menurutnya perzinahan yang dimaksud yakni berkaitan dengan hubungan gelap antara IBP dengan VD, sosok wanita idaman lain (WIL) yang diduga memicu keretakan rumah tangga korban.
“Ada dua video yang kami lampirkan sebagai alat bukti. Serta keterangan dari saksi lainnya,” jelasnya.
Masih lanjut Debby, alam video tersebut menggambarkan tentang hubungan intim antara IBP dan VD di sebuah hotel di Gresik. Juga video perzinahan yang dilakukan di dalam mobil terlapor.
“Diperkuat dengan video pengakuan dari pihak terlapor yang direkam oleh klien kami,” jelasnya.
Debby mengaku, bahwa upaya korban untuk mencari keadilan tidak sepenuhnya berjalan mulus. Sejak mengalami KDRT pada Oktober silam, korban kerap kali diintimidasi untuk tidak melapor. Terbaru IBP nekat merusak pintu rumah korban agar segera mencabut laporan tersebut.
"Dari rangkaian peristiwa tersebut, tentu berdampak pada psikis korban dan anak korban,” bebernya.
Ini merupakan laporan ketiga dari POD. Pada tahun lalu korban POD melaporkan sebanyak dua kali dan dua kali pula mencabut laporan demi mempertahankan rumah tangganya.