news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Tak Kunjung Ditemui Ketua DPRD Sampang, Demo Mahasiswa Ricuh dengan Polisi.
Sumber :
  • dimas farik

Tak Kunjung Ditemui Ketua DPRD Sampang, Demo Mahasiswa Ricuh dengan Polisi

Sejumlah mahasiswa Kabupaten Sampang menggelar aksi unjuk rasa ke kantor DPRD hingga terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian setempat di pintu masuk.
Jumat, 31 Januari 2025 - 09:50 WIB
Reporter:
Editor :

Sampang, tvOnenews.com - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Kabupaten Sampang menggelar aksi unjuk rasa ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) hingga terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian setempat di pintu masuk gedung DPRD.

Kedua kubu mahasiswa dan polisi bertambah panas, setelah seorang aksi pendemo terjatuh dan pingsan di tengah keributan berlangsung. Sejumlah mahasiswa yang lain berupaya mengevakuasi korban menjauh dari lokasi kejadian.

Di sisi lain, para mahasiswa juga berupaya masuk ke gedung wakil rakyat guna bertemu dengan pemimpin DPRD melalui pintu yang lain. Namun upaya mereka terhalang oleh petugas kepolisian yang sedang menjaga aksi. Akibatnya di tengah jalan raya Wijaya Kusuma Sampang, kedua kubu ricuh dan semakin tak terkendali.

Aksi unjuk rasa hingga timbul kericuhan lantaran ketua DPRD Rudy Kurniawan tidak kunjung menemui para pendemo saat sedang menyampaikan aspirasi terkait tuntutan pupuk bersubsidi di wilayah Sampang terbilang langka.

"Kami bersama teman-teman menyampaikan aspirasi kepada wakil rakyat DPRD. Kami menunggu ketua DPRD untuk datang ke lokasi aksi (di depan kantor gedung), saya tunggu tak kunjung datang, kami bersama teman-teman berupaya masuk ke dalam gedung tapi terhalang oleh petugas," tutur Hamdani, salah satu koordinator aksi mahasiswa, Kamis (30/1).

Ia mengatakan, mahasiswa berunjuk rasa kepada DPRD terkait persoalan pupuk bersubsidi di wilayah Sampang terbilang langka. Meskipun pupuk tersebut terdapat di kios, namun terjual melebih harga eceran tertinggi (HET).

"Masalah pupuk subsidi, dimana para petani kesulitan untuk mendapatkan pupuk tersebut. Ada pupuk namun terjual cukup tinggi melebihi HET. Kami lihat harga pupuk di kios ditemukan sebesar Rp150-Rp180 ribu per karung. Sedangkan harga di HET sebesar Rp102-Rp115 ribu," tuturnya.

Sementara Alek, mahasiswa sekaligus koordinasi pengunjuk rasa menambahkan, setelah terlibat ricuh bahkan sebagian mahasiswa jatuh hingga pingsan, Ketua DPRD Rudy Kurniawan datang ke lokasi.

Setelah terjadi kericuhan ketua DPRD kemudian menemui kami. Dan melakukan sejumlah hal mengatasi pupuk bersubsidi. Salah satunya pihak DPRD berjanji akan memanggil dinas terkait seperti Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). Termasuk pihak-pihak yang berwenang lainnya.

Merasa puas janji wakil rakyat didengarkan, para mahasiswa kemudian membubarkan diri secara damai dan kembali kepada kampus masing-masing. (fds/far)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

18:33
03:26
01:19
10:04
07:34
28:28

Viral