Update Kasus Penganiayaan Santri di Banyuwangi, Korban Meninggal Dunia Akibat Mati Batang Otak

Banyuwangi, tvOnenews.com – Inilah akhir perjalanan hidup AR, santri berusia 14 tahun, yang menjadi korban penganiayaan 6 seniornya di Pondok Pesantren Nurul Abror Al-Robbaniyin Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo. AR meninggal dunia setelah 6 hari koma dan dirawat di ruang ICU RSUD Blambangan. Info yang didapat tvOnenews.com di lapangan, santri yang belum genap setahun nyantri di ponpes itu meninggal dunia di ruang ICU RSUD Blambangan pukul 13.20 WIB. AR mengalami koma dengan diagnosis mati batang otak akibat cedera berat di bagian kepala. "Korban pengeroyokan di salah satu pondok pesantren berinisial AR, hari ini pukul 13.20 WIB dinyatakan meninggal dunia," kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra saat ditemui di RSUD Blambangan. Rama menegaskan proses hukum masih terus berjalan. Polisi telah menetapkan 6 santri senior sebagai tersangka kasus penganiayaan AR. Meninggalnya AR, tambah Rama, juga merubah kontruksi hukum terhadap para tersangka. Pasalnya tetap pasal 170 KUHP. Hal yang berubah hanya pada poin ayat. "Awalnya kekerasan memicu luka berat tapi sekarang kontruksinya berubah kekerasan hingga menyebabkan meninggal dunia," terang Rama. Setelah disucikan, akhirnya jenazah AR dipulangkan ke rumah duka di Kabupaten Buleleng, Bali. "Karena untuk kepentingan penyelidikan sudah cukup maka jenazah sudah bisa dipulangkan ke rumah duka di Bali. Tidak perlu ada autopsi," ujar Rama. Rama mengatakan saat ini penyidik juga masih melakukan pendalaman. Sejumlah pengurus pondok pesantren pun turut dimintai keterangan. "Dari pihak pesantren sudah kami mintai keterangan sebagai saksi," tutup Rama. Seperti yang dikabarkan tvOnenews.com sebelumnya, AR, 14 tahun santri di pondok pesantren Nurul Abror Al-Robbaniyin Alasbuluh di Kecamatan Wongsorejo, dilarikan ke RSUD Blambangan, Sabtu (28/12) dini hari. Ia dianiaya oleh 6 santri senior. Ia mengalami luka parah di bagian kepala. Saat dibawa ke rumah sakit ia sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri atau koma. Hasil pemeriksaan medis AR dinyatakan mengalami pendarahan pada otak. Ia bahkan didiagnosis mengalami mati batang otak, sehingga harus dirawat di ruang ICU selama 6 hari. Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra mengatakan dalam kasus ini polisi mengamankan 6 orang. Mereka masing-masing HR (17), IJ (18), MR (19), S(18), WA (15) dan Z (16). Mereka sudah ditetapkan tersangka dan ditahan di Rutan Mapolresta Banyuwangi. (hoa/hen)

Update Kasus Penganiayaan Santri di Banyuwangi, Korban Meninggal Dunia Akibat Mati Batang Otak

Berita Terkait

Jelang Tahun Baru, Petugas BNN Razia Rumah Kos di Sidoarjo

PSHT Pusat Madiun Kirim Bantuan untuk Korban Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Sumatera dan Aceh

Karena Asmara, Pengusaha Culik hingga Aniaya PNS di Sukabumi

Pernah Viral, Kakek Menikah dengan Mahar Tiga Miliar di Pacitan Akhirnya Ditangkap Polisi

Topik Terkait

Daerah

Jawa Timur

Banyuwangi

Santri

Koma

Mati Batang Otak

Penganiayaan

Pondok Pesantren

Saksikan Juga

Tragedi Anak Bunuh Ibu, Polisi Harus Teliti an Perlu Kajian Psikologis Mendalam

Kacamata Pakar Viktimologi Soal Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan

Geger, IRT Tewas Bersimbah Darah Diduga Dibunuh Putri Kandung

Polda Metro Jaya Tetapkan 6 Anggota Polri sebagai Tersangka Kasus Pengeroyokan Matel

Listrik Masih Terbatas, Warga Masih Bertahan di Tenda Pengungsian

8 Santriwati di Blora Tenggelam di Sungai, Lima Ditemukan Dalam Kondisi Meninggal Dunia

Viral

Yogyakarta

Jawa Tengah

Surabaya

Banjir

Daerah