news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Janggal Atas Putusan Pengadilan, Tiga Bersaudara Cari Keadilan Atas Harta Peninggalan Orang Tuanya.
Sumber :
  • syamsul huda

Janggal Atas Putusan Pengadilan, Tiga Bersaudara Cari Keadilan Atas Harta Peninggalan Orang Tuanya

Meski secara hukum keperdataan dalam perkara hak mutlak dikalahkan. Tigabersaudara terus berjuang mendapatkan keadilan atas harta peninggalan orang tuanya. 
Selasa, 17 Desember 2024 - 16:19 WIB
Reporter:
Editor :

Surabaya, tvOnenews.com - Meski secara hukum keperdataan dalam perkara hak mutlak (Legetime portie) dikalahkan sampai tingkat Peninjauan Kembali (PK). Tiga orang bersaudara Rosono Ali Hardi, Lily Ali Hardi, dan Welsono Ali Hardi, terus berjuang mendapatkan keadilan atas harta peninggalan/waris orang tuanya. 

Rosono Ali Hardi, salah satu ahli waris bercerita awal mula konflik dirinya dengan adik kandungnya yakni Warsono Ali Hardi adalah saat dia bertanya perihal peninggalan orang tua mereka setelah orangtua mereka sudah meninggal dunia. Rosono meminta kejelasan kepada adik keempatnya itu tentang warisan kedua orang tua mereka yang belum dibagikan pada ahli waris. Namun Warsono menjawab tidak tahu menahu tentang urusan itu.

Merasa tak mendapatkan apa-apa sepeninggal orang tuanya, pada tahun 2007, Rosono yang merasa telah menjalankan usaha orang tuanya ini melaporkan adiknya Warsono ke Kepolisian Polda Jatim dengan tuduhan penggelapan. 

"Sebenarnya, mau meminta hak saya saja. Namun yang terjadi faktanya diputar balik. Saya dituding melaporkan ibu saya. Faktanya, saya tidak pernah melaporkan ibu saya ke polisi," jelas Rosono.

Sepeninggal Ibunya, Rosono kembali menanyakan soal hak waris yang dianggap belum terselesaikan kepada sang adik Warsono, namun tak kunjung mendapatkan kejelasan. 

“Pascaibu kami meninggal, masalah peninggalan orang tua ini kami tanyakan lagi ke Warsono. Lama ditunggu, tak juga ada kejelasan,” tambahnya.

Masih menurut cerita Rosono, tiba-tiba ia ditunjukkan sebuah akta jual beli oleh sang adik. Terkait akta itu, Rusono mengaku tidak tahu menahu. 

"Akta jual beli itu saya ketahui pada tahun 2020. Namun, dalam sebuah surat wasiat dikatakan bahwa saya pernah menerima emas dan rumah," papar Rosono.

Berkaitan dengan rumah, Rosono kembali menjelaskan, diberikan saat kedua orang tua masih hidup. Waktu itu, kedua orang  tuanya memiliki hutang 12 kilogram emas kepadanya. 

"Saya ada buktinya. Bahkan, di surat itu juga ada tanda tangan Warsono. Dalam faktanya malah diputar balik. Saya dikatakan menerima emas sebanyak delapan kilogram," cerita Rosono.

Masih menurut cerita Rosono, ia bekerja membantu orangtuanya sejak tahun 1978 hingga 1989. Sejak 13 tahun itu, Rosono mengaku tidak pernah menerima emas hingga sekarang, sebagaimana dijanjikan kedua orangtua mereka, bahkan faktanya dirinya tak pernah menerima tanda terima soal pemberian emas tersebut. 

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:02
02:56
15:03
10:35
06:54
01:00:11

Viral