- tvOne - wawan sugiarto
Gunung Semeru Erupsi Semburkan Kolom Abu dan Guguran Lava Pijar ke Arah Besuk Kobokan
Lumajang, tvOnenews.com - Gunung Semeru (3.676 Mdpl) di Kabupaten Lumajang, kembali terpantau mengalami erupsi pada Minggu (27/10) sekitar pukul 08:13 WIB.
Berdasarkan laporan petugas PPGA Semeru, Sigit Rian Alfian, tinggi kolom letusan mencapai 400 meter di atas puncak.
"Terjadi erupsi Semeru pada hari Minggu, 27 Oktober 2024, pukul 08:13 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 400 m di atas puncak (± 4076 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat," tulis Sigit dalam laporannya, Minggu (27/10).
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 110 detik," tambahnya.
Sementara itu, selama periode pengamatan 26 Oktober 2024, pukul 00.00 - 24.00 WIB, secara visual gunung Semeru terlihat jelas, kabut 0-I. Asap kawah tidak teramati.
Teramati pula13 kali letusan tinggi 300-800 meter dengan warna asap putih dan kelabu,condong ke arah barat daya dan selatan.
"Teramati 2 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur kurang lebih 800 meter mengarah ke besuk kobokan," ungkapnya.
Hingga saat ini, tingkat aktivitas Gunung Semeru masih waspada atau level 2.
Dengan status Gunung Semeru waspada atau level 2 ini, warga direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
"Warga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 3 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," terangnya.
Serta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (wso/gol)