- tim tvone - kasianto
Lima Hari Perjalanan, Kakek Sunari Asal Nganjuk Mengayuh Sepeda ke Lampung : Suka dan Duka yang Menginspirasi
Nganjuk, tvOnenews.com - Seorang kakek bernama Sunari (66) asal Nganjuk, membuat heboh dengan perjalanan epiknya mengayuh sepeda sejauh lebih dari 900 kilometer menuju Lampung. Perjalanan ini tidak hanya menguji fisik dan mentalnya, tetapi juga menginspirasi banyak orang dengan kisah suka dan dukanya.
Sunari memulai perjalanan dengan tujuan mengunjungi anak cucunya di Lampung yang belum pernah ia temui selama enam tahun. Berbekal semangat dan tekad kuat, ia mengayuh sepeda tua miliknya dari pagi hingga sore hari, beristirahat hanya ketika malam tiba.
Di sepanjang perjalanan, Sunari bertemu dengan banyak orang baik yang memberinya makanan, minuman, dan tempat beristirahat.
“Saya terharu dengan kebaikan orang-orang yang saya temui ketika saya istirahat. Mereka memberikan semangat dan bantuan tanpa pamrih,” ujar Sunari .
Dukungan moral dan material dari masyarakat menjadi sumber energi bagi Kakek Sunari untuk melanjutkan perjalanan yang melelahkan.
Tantangan dan Rintangan di Sepanjang Jalan
Namun, perjalanan ini tidak lepas dari berbagai tantangan. Sunari harus menghadapi cuaca yang panas dan jalan berliku, bahkan jalan menanjak yang kurang bersahabat, mulai dari terik matahari yang menyengat. Selain itu, kondisi jalan yang tidak selalu mulus menambah kesulitan perjalanan.
"Alhamdulillah" lancar setelah lima hari dalam perjalanan, ada sempat sedikit kendala ketika melintas di Gemolong arah Salatiga, karena jalannya agak naik atau tanjakan sehingga sempat tidak kuat mengayuh naik tanyakan," ucap Sunari.
“Tidak mudah, tapi saya sudah bertekad untuk sampai ke Lampung. Setiap kali menghadapi kesulitan, saya selalu ingat tujuan saya dan itu yang membuat saya terus maju,” kata Sunari ketika di konfirmasi tvOnenews.com melalui pesan WhatsApp, Minggu (28/07).
Dalam perjalanan yang penuh tantangan ini, Kakek Sunari telah menempuh perjalanan selama lima hari hingga tiba di Purwokerto, Jawa Tengah. Ia memilih untuk lebih banyak beristirahat di masjid atau musala yang ditemuinya sepanjang perjalanan.
“Masjid atau musala adalah tempat yang nyaman dan aman untuk beristirahat. Saya juga bisa menjalankan ibadah, bahkan pihak pengurus masjid atau musala menjamu saya, ketika saya akan melanjutkan perjalanan," ujar Kakek Sunari.