Terdakwa Penganiayaan Pacar Divonis Bebas.
Sumber :
  • tim tvone - syamsul huda

Terdakwa Penganiayaan Pacar hingga Tewas Divonis Bebas Hakim Pengadilan Negeri Surabaya

Kamis, 25 Juli 2024 - 11:03 WIB

Surabaya, tvOnenews.com - Sidang pembacaan vonis kasus pembunuhan dengan terdakwa Ronald Tannur, anak mantan anggota DPR RI, kembali dilangsungkan di Pengadilan Negeri Surabaya dengan ketua majelis hakim, Erintuah Damanik, Rabu (24/7). 

Dalam amar putusannya, Ketua Majelis Hakim Erintuah Damanik, menyatakan Ronald Tannur, terdakwa pembunuh kekasihnya Dini Sera Afrianti, tidak terbukti bersalah dan membebaskan dari segala dakwaan Jaksa Penuntut Umum.

“Terdakwa tidak terbukti bersalah atas kematian kekasihnya Dini Sera Afrianti, dan membebaskan Ronald Tannur dari seluruh dakwaan jaksa penuntut umum, yaitu Pasal 338, 351, dan 359 KUHP," terang Hakim Ketua Erintuah Damanik saat membacakan putusan. 

Adapun pertimbangan hakim, dikarenakan terdakwa masih ada upaya membantu korban di masa-masa kritis dengan membawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

Atas putusan tersebut, jaksa penuntut umum menyatakan masih pikir-pikir untuk melakukan banding dan akan melaporkan putusan tersebut ke atasan.

Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum menyatakan perbuatan terdakwa Gregorius Ronald Tannur terbukti melanggar pasal 338 KUHP, dan meminta hakim menjatuhkan pidana terhadap terdakwa selama selama 12 tahun penjara.

Selain hukuman badan, terdakwa Ronald Tannur juga dituntut membayar restitusi atau ganti rugi kepada ahli waris korban sebesar Rp 263 juta. Jika restitusi tidak dibayar, terdakwa Ronald Tannur diwajibkan menjalani hukuman 6 bulan kurungan.

Sementara terdakwa Ronald Tannur menangis saat mendengar putusan bebas dirinya yang dibacakan oleh hakim.  Ronald menegaskan bahwa Tuhan telah menunjukkan kebenaran meski dirinya harus menjalani penahanan selama proses hukum berjalan. 

"Tuhan sudah membuktikan mana yang benar," jawab Ronald. 

Secara terpisah, Sugianto, kuasa hukum terdakwa mengatakan bahwa putusan hakim telah mempertimbangkan fakta-fakta yang ada, baik fakta persidangan, ataupun alat bukti pendukung yang dihadirkan dalam persidangan. 

"Faktanya dalam kejadian tersebut, tidak ada satupun orang yang mengetahui peristiwa tersebut, CCTV pun tidak menjelaskan bahwa kekasih terdakwa terlindas ataupun tertabrak, gambarnya hanya mobil lewat saja," terang Sugianto. (sha/hen) 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral