- tim tvone - agus wibowo
Menggiurkan! Penginapan Bodong Kawasan Wisata di Pacitan, Jadi Tempat Bisnis Esek-esek
Pacitan, tvOnenews.com - Pariwisata di Pacitan memang banyak menawarkan berbagai panorama keindahan dan kesejukan alam. Beragam fasilitas seperti wahana bermain, UMKM, hotel, vila, hingga rumah penginapan (home stay) semakin bertebaran.
Objek wisata di Pacitan yang siap memanjakan para wisatawan ini tak luput dari bisnis syahwat alias esek-esek. Lebih menarik lagi, bisnis esek-esek tersebut ada dan disugguhkan secara terang-terangan oleh pelakunya.
Perempuan yang tengah duduk di warung dekat kawasan wisata ini mengaku sebagai seorang perempuan panggilan yang setiap saat siap melayani para lelaki hidung belang, bila memang diinginkan.
Menurut dia, banyak yang keluar masuk penginapan di siang bolong, diantaranya masih menggenakan seragam sekolah.
“Ya saya gak mau nuding mas, jelasnya ngapain dia masuk kamar penginapan di siang hari dan pakaiannya setengah berseragam sekolah. Kalau kita kan memang cari duit, mereka bukan urusan saya,” sebutnya.
Sedangkan tarif sekali kencan dengan perempuan ini dipatok harga 250 ribu rupiah. Uang sebesar itu sudah termasuk biaya sewa kamar penginapan kelas bawah.
Tren asusila yang diperankan pelajar SMA/ SMK di Pacitan kerapkali terjadi belakangan ini dan menjadi perhatian sejumlah pihak.
Seperti yang ditegaskan Kasi SMK Cabdin Pendidikan beberapa waktu lalu, jika perbuatan mesum pelajar Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan itu disebabkan beberapa hal. Salah satunya banyaknya penginapan di lokasi wisata yang tidak berijin dan leluasa dimanfaatkan sebagai bisnis esek-esek.
Dengan begitu, perilaku menyimpang para pelajar tersebut sedikit banyak akibat adanya itu.
Begitu juga disampaikan Indiyah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wil Pacitan, pengawasan orangtua dan masyarakat sudah semestinya harus ekstra dilakukan terhadap anak.
Pihaknya sudah tidak kurang memberikan pendidikan karakter kepada anak didiknya dengan memanfaatkan waktu pertemuan di sekolah yang terbatas. Berharap orangtua dan lingkungan serta Pemerintahan Desa maupun Kabupaten ikut serta memperhatikan.
“Jika peristiwa asusila pelajar terjadi. Cabdin selalu disalahkan. Peran Pemerintah Daerah, Instansi lain sangat dibutuhkan,” tambahnya.
Cabdin Pendidikan Jawa Timur wilayah Pacitan sudah berupaya menekan angka asusila pelajar dengan maksimal dan menekankan kepada seluruh lembaga sekolah, agar selalu memberikan bimbingan dan pendidikan karakter kepada anak didiknya. (asw/hen)