- hentty kartika
Peta Politik Pilgub Jatim, Nama Khofifah Masih Terkuat, Ini Penjelasan Pakar Politik
Surabaya, tvOnenews.com - Peta politik di Jawa Timur menjelang pemilihan gubernur cukup dinamis. Sejumlah nama tokoh partai politik di Jawa Timur dinilai masih layak masuk dalam kontestasi pilgub. Namun, sosok incumbent Khofifah Indar Parawansa yang akan maju lagi dalam pilgub mendatang dinilai cukup kuat.
Pakar politik Universitas Airlangga Surabaya, Suko Widodo menilai jika merujuk pada hasil pemilihan legislatif lalu, partai politik yang bisa mengusung calon gubernurnya sendiri adalah PKB dan PDI Perjuangan, lalu Gerindra dan Golkar yang masuk empat besar.
“Mereka punya peluang tokohnya untuk running di dalam Pilkada di Jawa Timur. Hal ini jika rujukannya hasil pileg, namun untuk pilihan gubernur yang dilihat figur calonnya,bukan partai politiknya,” ujar Suko Widodo.
Menurut Suko Widodo, sejumlah nama tokoh partai politik di Jatim masih layak maju dalam kontestasi Pilgub 2024. Diantaranya seperti dari PKB ada mantan Menteri Desa Tertinggal, Halim Iskandar dan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah.
“Sedangkan dari PDI Perjuangan, ada sejumlah nama yang layak maju diantaranya seperti Said Abdullah, Tri Rismaharini, Abdullah Azwar Anas. Sementara dari Golkar ada ketuanya yakni Sarmudji dan Partai Gerindra, ada nama Anwar Sadad,” kata lelaki yang akrab disapa Sukowi ini.
Meski begitu, dari sekian nama tokoh parpol di Jatim yang layak tersebut, Suko widodo menilai, figur incumben Khofifah Indar Parawansa yang akan maju lagi dalam kontestasi Pilgub Jatim 2024 dinilai paling kuat.
“Sejumlah alasan yang membuat Khofifah cukup kuat dan tangguh di Pilgub Jatim diantaranya beliau dianggap berhasil menjadi Gubernur Jatim periode yang lalu. Selain itu, Khofifah mendapat banyak dukungan, baik dari parpol maupun oramas di Jatim. Dan yang tak kalah penting dapat dukungan ‘pusat’,” tambahnya.
Sukowi menambahkan, untuk bisa merebut hati rakyat Jawa Timur, kandidat cagub mesti memahami karakteristik dan permasalahan di Jatim.
“Jawa Timur itu multikultur. Ada Madura, ada Padalungan, Osing, Arek, kemudian budaya Mataram, Tapal Kuda, tentu saja perlakuannya beda-beda. Jadi, siapa yang maju harus mengenali wilayah itu dengan karakter yang berada. Siapa yang paling berpengaruh tentu beda-beda di antara satu wilayah dengan lainnya. Itu yang harus dipahami ketika dia maju menjadi cagub,” paparnya.
Sedangkan permasalahan yang perlu dibenahi di Jawa Timur ini adalah persoalan tenaga kerja dan yang kedua adalah percepatan terhadap penggunaan teknologi. Dua hal permasalahan tersebut mesti dipahamai dan dicarikan solusi oleh mereka yang ingin maju Cagub Jatim. (msi/far)