- tvOne - edy cahyono
Penemuan Mayat Remaja di Saluran Irigasi Pujon, Polisi Bentuk Tim Kejar Para Pelaku
Malang, tvOnenews.com - Terungkapnya identitas mayat remaja yang ditemukan warga dalam kondisi tertelungkup dan masih memakai kaos warna hitam serta memakai celana dalam warna coklat dialiran irigasi lapangan Ngroto, Desa Ngroto, Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, Minggu (7/1) pagi.
Mayat tersebut diduga merupakan korban tawuran. Dugaan tersebut karena Polsek Pujon sekitar pukul 04.00 WIB menerima laporan dari warga ada pertengkaran antar remaja di sekitar lokasi penemuan mayat.
Reskrim Pujon dan Satreskrim Pujon pun sudah ke lokasi penemuan mayat dan laporan tawuran tersebut. Hasilnya mayat itu adalah remaja bernana Danar Anendra Putra (17), warga Desa Dadapan Kulon RT 3 RW 4, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
Tak hanya itu, dari hasil pemeriksaan terdapat luka di bagian kepala dan tangan mayat Danar tersebut. Untuk itu, Kapolsek Pujon, AKP Purwanto Sigit Raharjo menyebut, mayat tersebut diduga terluka senjata tajam.
“Saat ditemukan warga korban (Danar) berada di aliran sungai, terdapat luka di bagian kepala dan tangan. Yang paling parah di bagian kepala. Dugaan sementara, akibat luka bacok yang di kepala,” ujar Sigit pada awak media Senin (8/1).
Sementara itu, Sigit sapaan akrab Kapolsek Pujon menjelaskan, saat ini polisi mencari pelaku yang diduga melukai mayat tersebut.
Informasi yang didapat, Danar sedang bersama temannya Galih Wisnu (18), mereka berdua sedang dalam perjalanan melihat kesenian bantengan di desa lainnya di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Danar dan Galih berboncengan menggunakan sepeda motor.
Di tengah perjalanan menuju ke lokasi bantengan, diduga ada sekumpulan orang memanggil
dengan kata 'Hei'. Salah satu korban, yaitu Galih, turun dari sepeda motor dan mendekati sekumpulan orang itu.
"Saat didekati tidak ada yang kenal, dan sekumpulan orang yang memanggil itu, tanpa alasan yang jelas langsung memukuli salah satu korban (Galih). Korban sempat lari dan dilempari batu. Sementara yang di atas motor (Danar) jadi sasaran penganiayaan dan disertai dugaan pembacokan. Hingga jenazahnya ditemukan warga dialiran sungai irigasi," bebernya.
Galih berhasil kabur dari sekumpulan orang tersebut yang melakukan penganiayaan, dan menghubungi keluarganya.
"Galih mengalami memar di bagian mata kanannya, termasuk punggung dan kini dirawat di rumahnya," imbuh Kapolsek Pujon.
Pihak kepolisian kini masih melakukan proses penyelidikan dan mengejar para pelaku.
"Masih dalam proses penyelidikan, untuk pelakunya masih dilakukan pengejaran," katanya.
Hingga kini, sepeda motor yang digunakan Danar juga belum ditemukan. Selain itu, di dekat lokasi kejadian ditemukan senjata tajam (sajam) berbentuk pisau dengan ukuran sekitar 20 sentimeter. Diduga, sajam tersebut digunakan untuk membacok korban tewas.
"Untuk dugaan pembacokan pakai senjata itu, masih dalam penyelidikan," terangnya.
Polisi sejauh ini memeriksa 5 orang saksi. Diantaranya korban Galih, serta beberapa orang lain yang mengetahui mengetahui dan menerima informasi terkait kejadian tersebut.
"Sesuai perintah dari Bapak Kapolres (Batu), dibentuk tim khusus gabungan antara Satreskrim Polres Batu dengan Polsek Pujon dibuat untuk lebih intens menangani perkara ini agar cepat terungkap," pungkasnya. (eco/gol)