- tvOne - khumaidi
YKAI Jatim Bekali Anak Penyintas Korban Kekerasan di Sidoarjo dengan Bela Diri Jiu Jitsu
"Teknik ini penting. Karena dalam kasus bullying sering terjadi anak didorong, ditahan juga, biasanya fokus pada bagaimana agar dapat lepas, padahal ada teknik tertentu yang simple tapi efektif, yaitu hanya menundukkan kepala kemudian diputar agar terlepas dengan sendirinya," terangnya.
Pelatih Cahya Ari Wibowo, menjelaskan untuk melatih penyintas anak korban kekerasan, dilakukan beberapa tahapan yang tidak sama dengan anak pada kondisi normal pada umumnya. Dalam hal ini, membuat latihan menjadi menyenangkan, adalah poin penting bagi mereka.
"Bagaimana membangkitkan penyintas anak korban kekerasan, memotivasi untuk lebih berani dan bangkit dari rasa traumanya terlebih dahulu. Awal kita perkenalkan dasar mengenai mengapa kita harus memproteksi diri dan bagaimana caranya," ungkap pelatih Jiu Jitsu dam 6 ini.
Cahya menambahkan setelah anak-anak di keadaan yang normal maka latihan berlanjut pada teknik melawan, menyerang, dan menahan yang menyenangkan.
"Hal ini juga sebagai tujuan agar penyintas anak korban kekerasan lebih aktif untuk bisa berkomunikasi karena telah mampu mengekspresikan diri untuk keluar dari trauma," pungkasnya.
Pembekalan dan pelatihan peningkatan resiliensi dan kapasitas anak penyintas kekerasan Sidoarjo ini adalah sebagai tindak lanjut program Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) melalui Ketua Pusat Studi Gender dan Inklusi Sosial (PSGI) Universitas Airlangga, Prof Dr Emy Susanti, Dra., MA yang dilimpahkan kepada Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) Jawa Timur. (khu/gol)