news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Susanto Dokter Gadungan Pernah Kebingungan saat Tangani Operasi Kelahiran.
Sumber :
  • Istimewa

Susanto Dokter Gadungan Pernah Kebingungan saat Tangani Operasi Kelahiran

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur menggelar konferensi pers secara daring pada Kamis (14/9/2023) terkait kasus Susanto sebagai Dokteroid, yang disebut
Kamis, 14 September 2023 - 18:37 WIB
Editor :

Surabaya, tvOnenews.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur menggelar konferensi pers secara daring pada Kamis (14/9/2023) terkait kasus Susanto sebagai Dokteroid, yang disebut bukan seorang dokter namun melakukan praktik kedokteran.

Dokter Telogo Wismo Wakil Sekjen Pengurus Besar (PB) IDI mengutarakan, aksi yang dilakukan Susanto ini bukanlah yang pertama kalinya. Kala itu pada 2006 Susanto pernah bertugas di salah satu RS di Kandangan, Kalimantan Selatan.

"Saat itu bertugas sebagai dokter kandungan, ketahuannya saat mau melakukan operasi sesar. Susanto grogi dan salah. Perawat mengetahui itu dan langsung lapor direktur RS. Lalu direktur lapor ke polisi," kata Telogo dalam jumpa pers.

Dari kasus tersebut pihak rumah sakit melakukan investigasi dan Susanto ditetapkan tersangka oleh polisi. Sebab ia tidak memiliki latar belakang pendidikan kedokteran.

"Dari kejadian itu sudah diproses secara hukum dan mendapat hukuman 20 bulan," katanya.

Kejadian di rumah sakit daerah Kandangan itu menjadi pemicu terbongkarnya aksi Susanto sebagai dokter gadungan. Telogo juga bilang kalau terdakwa ini juga pernah menjadi kepala rumah sakit swasta dan bekerja sebagai dokter di rumah sakit swasta.

"Dan rumah sakit instansi pemerintah juga, jadi banyak kasusnya itu," tutur Telogo.

Sebagai informasi, atas kasus yang dialami Susanto di PN Surabaya ini terkait aksinya menyamar sebagai dokter gadungan di PT PHC. 

Kejadiannya bermula waktu RS PHC yang beralamat di Jalan Prapat Kurung Selatan No.1 Surabaya membuka lowongan pekerjaan pada bagian Tenaga Layanan Clinic sebagai Dokter Firs Aid pada April 2020.

Setelah melihat lowongan kerja itu, Susanto langsung mencari identitas seorang dokter di sebuah aplikasi untuk ia pakai dalam surat lamaran. Susanto menggunakan nama dokter Anggi Yurikno asal Bandung yang merasa dirugikan akibat aksinya.

Susanto pun tidak mengubah data asli Anggi Yurikno, namun ia hanya mengganti foto korban menjadi fotonya. Dia pun langsung mengirim lamaran secara online melalui e-mail HRD Rumah Sakit PHC Surabaya dengan alamat hrd.phc@rsphc.co.id pada 30 April 2020.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

00:57
01:35
01:23
02:19
03:49
15:06

Viral