- tvOne - m habib
Bangga Nenek Moyang Pelaut, Nelayan di Gresik Utara Sulap Perahu Jadi Naga hingga Ikan Bandeng
Gresik, tvOnenews.com - Sebagai wujud bangga lantaran nenek moyang mereka dulunya merupakan seorang pelaut, ratusan nelayan di pesisir Utara Ujung Pangkah, Gresik menyulap perahu yang biasanya digunakan untuk mencari ikan, menjadi sosok ular naga raksasa, ikan mujaer hingga ikan bandeng, Senin (28/8).
Dalam kegiatan adu kreatif menghias perahu nelayan di muara Bengawan Solo Desa Pangkahwetan itu sekaligus untuk memeriahkan perayaan HUT ke-78 Republik Indonesia, yang tahun sengaja dirayakan oleh para nelayan dengan menggelar karnaval bukan didaratan melainkan karnaval keliling laut dengan menumpangi perahu nelayan.
"Biar beda dengan tahun-tahun sebelumnya mas. Makannya diadakan karnaval dari atas perahu nelayan," ujar Syaifullah Mahdi, Kades Pangkah Wetan.
Dikatakan Syaifullah, pada karnaval dan kontes perahu hias yang digelar mulai Minggu (27/8) itu diikuti oleh puluhan perahu nelayan, yang sehari-hari menjadi alat transportasi mereka untuk mencari ikan. Perahu disulap menjadi berbagai ikon. Ada naga raksasa, ikan bandeng, ular, kapal tentara, hingga kuda pangeran Diponegoro.
Unik lagi para peserta karnaval yang ikut di atas perahu juga melengkapi diri dengan memakai atribut sesuai tema perahu hias mereka. Acara karnaval itu pun menjadi hiburan tersendiri bagi para warga yang sejak pagi menonton dari bibir sungai.
Ditambahkan Syaifullah, selain sebagai ajang adu kreatif para nelayan, festival ini digelar juga untuk memeriahkan HUT RI ke-78. Nelayan terbagi di berbagai tim menunjukan kreativitas dalam menghias perahu.
"Sengaja kami lombakan, setelah dua tahun vakum karena Covid, kali ini kami gelar kembali dengan meriah," katanya.
Syaifullah menerangkan, karnaval di atas air ini digelar untuk menumbuhkan semangat nelayan serta mengenalkan potensi sebagai wilayah muara sungai terpanjang di Jawa.
"Dan muaranya Bengawan Solo itu ya disini. Acara ini tentunya menumbuhkan ekonomi sekitar juga, serta agar bersama-sama menjaga kelestarian alam," sambungnya.
Untuk diketahui, selain lomba kreasi perahu hias, menurut Syaifullah para nelayan pesisir Pangkahwetan juga mengikuti lomba perahu dayung. Belasan tim dari berbagai kelompok nelayan ikut ambil bagian.
"Hadiah totalnya perahu hias dan dayung ini Rp17 Juta. Harapannya ini bisa menyatukan nelayan, semoga Pemda bisa fasilitasi kegiatan kali ini, jadi tak hanya nelayan lokal tapi khususnya nelayan Pantura Gresik," ujarnya.
Sementara Camat Ujungpangkah, Shofwan Hadi mengapresiasi kegiatan karnaval di atas muara sungai itu. Menurutnya, event tersebut bisa terus dilaksanakan setiap tahun.
"Kegiatan ini bagus, pesan dari Pak Bupati agar semua masyarakat nelayan di sini rukun. Tentu kami mengapresiasi serta mendukung," pungkasnya. (mhb/gol)